Eks Menteri Bappenas Ungkap Alasan Kenapa Ibu Kota Harus Pindah Segera
Sebut kesempatan sekali seumur hiudp
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019, Bambang Brodjonegoro, membeberkan alasan kenapa Ibu Kota harus segera dipindahkan dari Jakarta ke IKN Nusantara. Kesempatan ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle income trap, bukan hanya membangun kota impian.
Bahkan, dia menyebut momentum ini ini sebagai kesempatan sekali seumur hidup. Salah satu faktor yang memperkuat keyakinan Bambang adalah kehadiran bonus demografi di Indonesia, yaitu ketika jumlah populasi dengan usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari populasi non-produktif (65 tahun ke atas).
“Ini adalah once in a life time opportunity. Karena kalau kita melewatkan masa bonus demografi ini, khawatirnya kita belum naik kelas saat kita populasi kita sudah jadi aging (menua). Nanti susah untuk kembali muda,” kata Bambang dalam keterangan yang diterima IDN Times, Sabtu (9/12/2023).
1. Tidak semua negara bisa memanfaatkan bonus demografi
Kehadiran usia produktif, menurut Bambang, terbukti mampu mengeluarkan banyak negara dari middle income trap kemudian naik kelas menjadi negara maju. Sehingga, dia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak terlena dengan peluang ini.
“Bonus itu kan sesuatu yang tidak kita harapkan tiba-tiba ada. Indonesia begitu, tahu-tahu punya penduduk usia muda yang produktif, itu bonus. Tapi kita gak boleh kesenangan, tidak boleh relaks. Justru ini adalah golden opportunity untuk keluar dari jebakan kelas menengah, seperi Jepang dan Korea Selatan,” kata Bambang.
Dia menambahkan, “tapi, banyak juga negara (dengan bonus demografi) yang gagal. Jadi ini bukan sesuatu yang otomatis. Maka kita harus menyiapkan berbagai strategi, salah satunya adalah memperkuat sektor perkotaan.”
Baca Juga: Investor Asing Masuk ke IKN setelah 17 Agustus 2024