ilustrasi belanja di pasar swalayan (pexels.com/Hobi industri)
Supaya lebih memahami bank garansi, kamu bisa menyimak contohnya berikut ini. Misalnya, kamu ingin membuka usaha swalayan di kotamu. Untuk mendirikan swalayan, kamu butuh dana sekitar Rp250.000.000 untuk membeli berbagai perabotan, seperti rak-rak barang hingga mesin kasir.
Rencananya kamu akan membeli dengan salah satu supplier di kota lain yang tidak kamu kenal. Kamu merasa sudah yakin dengan kualitas dan spesifikasi yang akan kamu dapatkan nantinya.
Namun, karena tidak saling kenal, penjual tersebut tetap meminta bank garansi dari kamu untuk pembayaran. Sebelum ia mengirimkan barang-barang tersebut ke lokasi swalayanmu.
Alhasil, kamu harus mengajukan bank garansi ke bank terbaik pilihanmu sampai kamu dan pihak bank menandatangani kontrak. Kamu juga harus menyetorkan collateral atau agunan senilai minimal Rp250.000.000 kepada bank tersebut.
Setelah sepakat, pihak penjual akan mengirimkan perabotan-perabotan ke alamatmu. Kemudian, pada tanggal yang sudah ditentukan, bank akan mengirimkan kembali agunanmu.
Demikianlah penjelasan bank garansi, mulai dari pengertian, jenis-jenis, mekanisme, dan contohnya. Semoga informasi ini bermanfaat!