TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Kerugian Investasi Emas Antam, Tidak Melulu Untung!

Pertimbangkan baik-baik

Antam batangan bersertifikat di Butik Emas, Logam Mulia, PT Aneka Tambang (Antam) (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Investasi emas banyak dipilih oleh orang-orang karena dianggap lebih aman dan stabil daripada instrumen investasi lainnya, seperti saham dan obligasi. Harga emas juga cenderung selalu naik, sehingga investor akan untung saat ingin menjualnya kembali.

Di Indonesia, penjualan emas didominasi oleh produk dari PT Aneka Tambang Tbk atau biasa disebut Antam. Meski ada beberapa merek lain seperti UBS, Lotus Archi, hingga PUMP, emas Antam tetap menjadi idola di pasar emas batangan.

Namun, berinvestasi emas Antam tidak selalu menguntungkan, lho. Kenali sembilan kerugian investasi emas Antam yang harus dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum mulai berinvestasi. Simak di bawah ini, yuk!

Baca Juga: Emas Investasi Primadona, Begini Syarat Jadi Pedagang Emas Online 

1. Kenaikan harga lambat

Emas Antam Logam Mulia dari Butik Emas Logam Mulia (BELM) Balikpapan (IDN Times/Riani Rahayu)

Kerugian investasi emas Antam yang pertama adalah kenaikan harganya yang lambat. Harga emas memang lebih sering mengalami kenaikan, tapi cenderung pelan dan dalam waktu yang lama. Hal ini berbeda dengan investasi saham atau reksa dana yang bisa naik atau turun signifikan setiap hari.

Kenaikan harga emas pun sebenarnya tidak bisa dipastikan tergantung kondisi ekonomi tertentu, seperti saat inflasi. Ada saatnya harga emas melonjak tinggi, tapi ada waktunya harga emas bisa anjlok.

2. Harga beli lebih tinggi

Pengunjung membeli emas di Butik Emas Antam. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kekurangan investasi emas Antam berikutnya adalah harga beli yang lebih tinggi dibanding merek lainnya. Penyebabnya adalah Antam yang menguasai 90 persen pasar emas batangan di Indonesia.

Biaya produksi emas Antam juga tinggi, mulai dari pemurnian emas, manufaktur, percetakan, hingga sertifikasi.

3. Harga buyback sama dengan merek lain

Petugas menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas Antam, Jakarta, pada 28 Juli 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Buyback adalah pembelian kembali atau menjual kembali instrumen investasi kepada pihak lain. Harga buyback emas Antam yang sama dengan merek lain menjadi kerugian investasi emas Antam selanjutnya.

Contohnya, harga emas Antam adalah Rp1,045 juta dan harga emas UBS adalah Rp1,015 juta. Jika kamu menjual kembali di hari yang sama, maka harga yang akan didapatkan antara Antam dan UBS adalah sama, yaitu misalnya Rp965 ribu.

4. Tempat penyimpanan harus aman

PT Aneka Tambang Tbk melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk perhiasan dan emas batangan Batik Indonesia Seri III. (Dok. Antam)

Kerugian investasi emas Antam selanjutnya adalah membutuhkan tempat penyimpanan yang aman agar terhindar dari kehilangan. Hal ini berlaku bagi investasi emas batangan yang memiliki wujud fisiknya.

Kamu harus menyiapkan tempat yang aman supaya emas batangan tidak hilang dan rusak. Tempat penyimpanan emas juga harus sulit ditemukan agar terhindar dari tindak pencurian.

Sebagian investor menyewa safe deposit box di bank, sehingga lebih terjamin keamanannya.

5. Ada biaya penyimpanan dan administrasi

Emas antam logam mulia PT Antam Tbk (dok. Istimewa)

Kamu juga bisa membuka tabungan emas jika tidak mau menyimpan emas di rumah. Namun, membuka tabungan emas membutuhkan biaya penitipan tertentu.

Biaya penitipan emas dikenakan untuk periode tertentu. Saat masa berlaku penitipan habis, kamu perlu memperpanjangnya dengan membayar biaya penitipan lagi. Biaya perpanjangan diambil dengan memotong saldo yang ada di tabungan emas.

Baca Juga: 4 Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua, Catat Sebelum Membeli

6. Tidak ada pendapatan pasif

Ilustrasi emas batangan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Kerugian investasi emas Antam lainnya adalah tidak menghasilkan pendapatan pasif. Artinya, emas merupakan instrumen investasi yang baru bisa menghasilkan keuntungan saat dijual.

Berbeda dengan investasi saham atau tanah. Misalnya tanah yang dibangun rumah kontrakan untuk disewakan. Hasilnya akan menjadi pendapatan pasif bagi si pemilik. Kamu akan mendapatkan keuntungan dari aset tanpa perlu bekerja.

Baca Juga: Cara Jual Emas Antam di Pegadaian, Mudah dan Cepat!

7. Investasi jangka panjang

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Bagi yang mau menghasilkan uang lewat investasi secara cepat, maka emas sangat tidak direkomendasikan. Pasalnya, investasi emas adalah instrumen investasi jangka panjang yang pergerakannya lambat. Investor baru bisa mendapatkan keuntungan pada waktu yang lama.

Baca Juga: Cara Jual Emas Antam di Pegadaian, Mudah dan Cepat!

8. Ada pajak PPh

Investasi emas semakin diminati masyarakat Kota Medan. Permintaan emas antam keluaran PT Aneka Tambang Tbk, cukup tinggi dengan kenaikan 20 persen. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Pemerintah sudah menerapkan pajak penghasilan atau PPh pada penjualan emas batangan. Besaran pajaknya tergantung berat dan harga emas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% bagi pemegang NPWP dan 0,9% bagi non NPWP.

Baca Juga: 6 Perbedaan Emas Antam dan UBS, Pahami Sebelum Membeli

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya