TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Manajemen Risiko: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Komponennya

Perlu diketahui ada beberapa risiko dalam berbisnis

ilustrasi manajemen risiko (pexels.com/Startup Stock Photos)

Manajemen risiko dalam sebuah bisnis atau usaha sangatlah penting dilakukan. Sebab akan memengaruhi operasional kegiatan bisnis dan mencegah terjadinya kerugian pada bisnis.

Untuk itu, setiap pebisnis wajib menguasai bagaimana melakukan manajemen risiko pada usahanya. Mulai dari mengidentifikasi penyebabnya, membangun sistem untuk mengelolanya, hingga mengevaluasi sistem manajemen risiko tersebut.

Mau tahu lebih lanjut? Simak selengkapnya di artikel ini, ya!

1. Pengertian manajemen risiko

ilustrasi manajemen proyek (pixabay.com/Mwitt1337)

Manajemen risiko adalah sebuah proses pengaturan dan pengelolaan risiko yang berpotensi muncul. Upaya ini bertujuan untuk menekan dampak negatif yang mungkin saja terjadi.

Dalam prosesnya, jika manajemen ini efektif maka akan memiliki kapabilitas untuk mendeteksi risiko macam apa yang dapat mengancam bisnis. Selain itu, juga untuk memberikan resolusi sebagai jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut.

Sistem manajemen ini diciptakan untuk memberikan perlindungan terhadap bisnis yang mencakup karyawan, aset, dan reputasi. Dapat dikatakan bahwa manajemen ini adalah metode pencegahan kehancuran pada kegiatan bisnis.

2. Beberapa risiko yang bisa terjadi dalam bisnis

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Terdapat banyak risiko yang membayangi setiap bisnis. Tahapan pertama dari manajemen ini adalah dengan mengidentifikasi risiko untuk dapat menjalankan upaya pengelolaan risiko secara efektif.

Beberapa risiko yang sering kali timbul adalah dari kegiatan bisnis yang dijalankan, seperti risiko persaingan usaha, risiko keterlambatan distribusi bahan baku, risiko kegagalan ekspansi usaha, risiko tidak dapatnya perpanjangan sewa, dan risiko ketergantungan terhadap teknologi.

Selain itu ada juga potensi risiko yang berasal dari faktor luar seperti risiko perubahan peraturan pemerintah, risiko sumber daya manusia, risiko keuangan, dan risiko bencana.

3. Jenis-jenis manajemen risiko

Pexels.com/Ivan Samkov

Proses pengelolaan risiko bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu

1. Manajemen risiko operasional

Manajemen risiko operasional berfungsi sebagai antisipasi masalah dari faktor internal. Lalu manajemen hazard yang berfokus pada masalah yang berpotensi membawa kegiatan bisnis mengalami kebangkrutan.

2. Manajemen risiko strategis

Jenis ini berkaitan langsung dengan pengambilan keputusan dari pimpinan.

3. Manajemen risiko finansial

Sementara jenis pengelolaan risiko satu ini lebih berfokus pada keuangan kegiatan bisnis.

Baca Juga: Agar Tim Solid, 7 Keterampilan Manajemen Ini Harus Dimiliki Pemimpin

4. Tujuan manajemen risiko

Manajemen risiko dalam bisnis (pexels.com/christinamorillo)

Sistem manajemen ini dijalankan untuk satu tujuan, yaitu melindungi kegiatan bisnis. Dalam prosesnya, manajemen ini juga memiliki ragam tujuan, yaitu:

  1. Membantu membuat kerangka kerja sesuai dari solusi yang ditawarkan pada manajemen ini.
  2. Meningkatkan kinerja kegiatan bisnis dengan penyediaan data tingkat risiko untuk pengembangan strategi berkelanjutan. Sebagai peringatan, yaitu dijadikan sebagai bahan untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam setiap tindakan yang akan diambil.
  3. Mendorong terwujudnya manajemen yang lebih proaktif secara keseluruhan, dengan menjadikan manajemen ini sebagai kekuatan utama dalam persaingan kinerja bisnis.

5. Komponen-komponen dalam menyusun manajemen risiko

Komponen dalam manajemen risiko (Unsplash.com)

Manajemen ini mempunyai komponen-komponen yang menjadikannya berbeda dari manajemen bisnis yang lainnya. Komponen yang dimaksud yaitu sebagai berikut.

1. Lingkungan internal

Hal ini maksudnya segala risiko yang semua kemungkinannya terjadi dari dalam internal bisnis, biasanya dari kompetensi dan hubungan antar personal.

2. Penentuan sasaran

Artinya, pihak pengelola bisnis memiliki keharusan untuk memasukkan target risiko yang jelas untuk diselesaikan dengan sistem manajemen. 

3. Identifikasi peristiwa

Maksudnya, tidak mengakomodasi setiap risiko yang ada, tetapi mempertimbangkan risiko dengan potensi yang besar. Penilaian risiko dibutuhkan untuk melakukan penilaian kepada sebuah keadaan yang berkaitan dengan achievement dari suatu bisnis.

4. Tanggapan risiko

Lalu komponen lainnya adalah tanggapan risiko dari pihak pengelola terhadap risiko yang memiliki potensi. Kemudian disusun prosedur untuk memastikan bahwa respons atas risiko potensial telah cukup baik. 

5. Informasi, komunikasi, dan pemantauan

Ketiga kegiatan ini penting untuk memastikan bahwa personel dapat menerapkan eksekusi sistem manajemen risiko secara benar sesuai rencana.

Baca Juga: 7 Jenis Teori Manajemen, Penting Dipelajari agar Perusahaan Sukses!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya