Profil Tessa Wijaya, Pendiri Xendit yang Sukses Jadi Unicorn
Jadi co-founder dan COO Xendit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Startup fintech asal Indonesia, Xendit belum lama ini mengumumkan PHK terhadap karyawan dengan tujuan memaksimalkan ketahanan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Padahal pada 2021, Xendit sukses memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dolar AS atau setara Rp14,8 triliun. Xendit juga menjadi startup fintech pertama yang berstatus unicorn di Indonesia.
Xendit didirikan oleh empat orang, yaitu Moses Lo, Bo Chen, Juan Gonzalez, dan Tessa Wijaya yang berasal dari Indonesia. Di antara keempat nama tersebut, nama Tessa Wijaya cukup menarik perhatian. Tessa menjadi co-founder dan menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) di Xendit.
Seperti apa profil dan perjalanan karier Tessa Wijaya? Simak selengkapnya di bawah ini!
1. Profil Tessa Wijaya
Tessa Wijaya merupakan perempuan kelahiran Sukabumi, 21 September 1981. Dia memutuskan pindah ke Jakarta sejak berusia 9 tahun dan sempat bersekolah di Tarakanita di Tendean, Jakarta Selatan.
Kemudian, Tessa Wijaya melanjutkan pendidikannya di Syracuse University, New York, pada 1999-2003 dengan mengambil jurusan filsafat politik. Lalu, dia melanjutkan lagi pendidikan magisternya di University of Sydney pada 2004-2006 dengan mengambil jurusan yang sama, yaitu filsafat politik.
Sebelum mendirikan Xendit bersama ketiga temannya, Tessa Wijaya sempat bekerja di beberapa perusahaan. Tessa pernah bekerja sebagai Senior Analyst di PT Principia Management Group pada 2010-2012.
Kemudian dia juga sempat menjadi Business Development Analyst di Fairways Investment Group pada Juli-November 2012. Setelah lima bulan di sana, Tessa bekerja di Mizuho Asia Partners selama tiga tahun, yaitu pada 2013-2016.