TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bentrokan di PT GNI Jadi Alarm Pemerintah untuk Lindungi Pekerja

Perlindungan pekerja demi menjamin kepastian investor

Sejumlah buruh berjalan keluar dari pabrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta semua pihak untuk menahan diri dalam merespon bentrokan antara pekerja di di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Pasalnya, sikap menahan diri dan tidak memanas-manasi bentrokan tersebut bisa memberikan dampak baik bagi stabilitas keamanan dan ekonomi Indonesia, khususnya iklim investasi di sektor hilirisasi.

Baca Juga: Deretan Insiden Pekerja Tewas di PT GNI, Ada Seleb TikTok Terjebak Api

Baca Juga: Komisi III Dorong Pakai Restorative Justice di Kasus Kerusuhan PT GNI

1. Peristiwa di PT GNI jadi alarm pemerintah untuk lindungi para pekerja

Smelter PT GNI di Morowali (dok. IDN Times/Istimewa)

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Intelijen dan Keamanan dari UIN Jakarta Robi Sugara mengatakan, pernyataan Bahlil soal bentrokan di Morowali Utara lebih kepada menjaga stabilitas keamanan dan tidak menyalahkan pekerja lokal.  Menurutnya, pernyataan itu tepat, sebab jika saling menyalahkan akan berimbas pada perusahan-perusahan lain dan iklim investasi akan terganggu. 

“Iya jelas. Saya kira ini kalau kemudian memang itu sudah betul karena ini terkait dengan komunikasi ke publik,” kata Robi dalam keterangannya, Selasa (24/1/2023).

Dia menilai, kasus bentrokan pekerja yang terjadi menjadi alarm bagi pihak perusahan agar mampu melindungi para pekerja. Sebab, perusahan harus menjadi pihak pertama dalam memastikan keselamatan dan keamanan setiap pekerjanya. 

“Bahwa bentrokan yang terjadi di Morowali itu mendalam lemahnya perlindungan yang dilakukan oleh pihak perusahan. Perusahaan yang ada di Indonesia itu mereka hanya mengejar keuntungan semata, apalagi perusahaan asing. Saya pikir pemerintah bisa mempersoalkan terkait dengan perlindungan terhadap pekerjaannya dari PT tersebut,” ujar Robi.

Baca Juga: Kemnaker Investigasi Bentrokan di PT GNI yang Tewaskan 3 Pekerja

2. Pemerintah perlu melakukan audit tentang perlindungan pekerja

Smelter PT GNI di Morowali (dok. IDN Times/Istimewa)

Robi pun menyadari pemerintah sebenarnya dilema dalam menyikapi bentrokan antara tenaga kerja asing (TKA) dan pekerja lokal di Morowali. Oleh sebabnya, dia meminta agar kebijakan terkait investasi asing harus bisa menjamin stabilitas keamanan dalam negeri, khususnya keberpihakan para pekerja lokal. 

Sejauh ini, kata Robi, yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan audit tentang perlindungan terhadap pekerja itu sejauh mana, dan perusahan sudah mengikuti regulasi yang ada atau belum tentang hak-hak perlindungan pekerja.

“Sehingga sampai terjadinya seperti itu persoalannya tentu yang harus bertanggung jawab adalah perusahaan tersebut, karena bentrokan itu ada di wilayah perusahaan tersebut,” tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya