TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkop Teten: The Power of Emak-Emak, 64 Persen Pelaku UMKM Perempuan

Pelaku UMKM perempuan masih punya sejumlah tantangan

Dialog Nasional UMKM Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki bersama Dewan Pers di Jakarta Pusat (7/2/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menuturkan bahwa mayoritas UMKM di Indonesia dikuasai oleh perempuan.

"Sektor UMKM itu 64 persennya, pelakunya ibu-ibu. Jadi kalau the power of emak-emak itu UMKM. kalau kita memberdayakan UMKM diwaktu yang bersamaan sebenarnya, selain pemberdayaan ekonomi tapi pemberdayaan perempuan," kata dia dalam acara Dialog Nasional UMKM bersama PWI di Kantor PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

1. Indonesia termasuk negara dengan presentase pengusaha perempuan tinggi

Dialog Nasional UMKM Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki bersama Dewan Pers di Jakarta Pusat (7/2/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Teten menjelaskan, Indonesia termasuk di antara empat negara dengan tingkat total aktivitas kewirausahaan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

"Jadi ini data dari global entrepreneurship monitor 2022. Jadi perempuan itu jauh lebih produktif dan kreatif dari laki-laki. Survei kami dengan Google, Grab juga sama tingkat produktivitas perempuan lebih tinggi," tutur dia.

2. Tantangan usaha milik perempuan, rendahnya keuntungan

Dialog Nasional UMKM Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki bersama Dewan Pers di Jakarta Pusat (7/2/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Meski angka kepemilikan UMKM perempuan tinggi, namun laba keuntungan dari usaha mereka masih terbilang rendah ketimbang laki-laki.

"Tantangannya, rata-rata usaha milik perempuan itu memperoleh keuntungannya masih rendah dibandingkan usaha milik laki-laki. Ini (data) world bank tahun 2021," ucap Teten.

"Jadi bukan kurang rajin, tapi memang masuk di wilayah-wilayah tidak produktif, misalnya penggunaan teknologi produksinya masih sederhana, skala rumahan," lanjutnya.

Baca Juga: Menaker Minta Pengusaha Besar Bantu UMKM Pakai Cara Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya