TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komisi: Pengertian, Jenis, dan Perbedaannya dengan Bonus

Pahami perbedaannya ya

ilustrasi memberi dan menerima uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Komisi merupakan sebuah pendapatan lain yang diberikan perusahaan kepada marketing atas keberhasilannya menjual barang atau jasa. Bagi sebagian orang, selain memperoleh gaji, mereka juga terkadang menerima komisi atas keberhasilan mereka menawarkan atau menjualkan suatu produk.

Pembagian komisi setiap perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung dengan persentase penjualan dan lain sebagainya. Lalu, apa perbedaan komisi dan bonus? Simak penjelasan lengkap mengenai pengertian komisi dan jenis-jenisnya di bawah ini!

1. Pengertian Komisi

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Komisi merupakan salah satu pendapatan yang diterima karyawan perusahaan sebagai marketing di luar gaji dan tunjangannya. Arti lain dari komisi adalah imbalan dalam bentuk fisik yang diterima marketing apabila mereka telah mencapai target penjualan dan memperoleh keuntungan.

Komisi juga dapat digunakan sebagai salah satu motivasi marketing untuk bekerja lebih giat lagi agar target penjualan dapat tercapai.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Atur Keuangan saat Gajian Tiba, Biar Gak Boncos!

2. Jenis-jenis Komisi

ilustrasi seseorang memegang uang (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Komisi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya memiliki jenis yang berbeda-beda. Lantas, apa saja jenis-jenis komisi? Berikut di antaranya:

1. Gaji Pokok dan Komisi

Gaji pokok dan komisi merupakan salah satu jenis komisi yang paling sering didengar. Komisi ini akan diberikan perusahaan bersamaan dengan gaji karyawan. Komisi ini diberikan berdasarkan jumlah penjualan yang berhasil dicapai marketing.

Apabila marketing berhasil mencapai target penjualannya atau melebihi target penjualannya, maka komisi yang diperoleh juga akan semakin besar. Namun, apabila marketing tidak berhasil mencapai target penjualan maka marketing tersebut tidak akan menerima komisi dari perusahaan namun tetap memperoleh gaji pokok setiap bulannya.

2. Komisi Langsung

Komisi langsung diberikan perusahaan kepada karyawan sebesar 100% atau penuh setelah marketing berhasil menjual produk atau jasa. Namun, jenis komisi ini harus dibuat aturan yang jelas oleh perusahaan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atas perolehan komisi dan gaji yang diperoleh marketing.

3. Komisi Pendapatan

Komisi pendapatan diberikan sekian persen dari total penjualan yang berhasil dilakukan marketing. Besarnya persentase komisi dilakukan berdasarkan jumlah pendapatan dan kebijakan dari perusahaan.

4. Komisi Berjenjang

Komisi berjenjang adalah komisi yang memiliki tingkat persentase yang berbeda-beda. Artinya, apabila perjualan yang dilakukan marketing cukup besar, maka komisi yang diperoleh marketing juga besar. Jenis komisi satu ini akan membuat marketing termotivasi untuk mencapai target penjualan sehingga para marketing bisa menyusun strategi dengan cara apapun agar mencapai target penjualan mereka.

5. Pengundian Komisi

Pengundian komisi ini merupakan komisi yang diterima marketing namun dengan adanya jaminan pembayaran setiap bulannya. Komisi ini diperoleh marketing dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang ditargetkan.

3. Cara Mencatat Komisi

ilustrasi kalkulator (Pexels.com/Pixabay)

Perlu diketahui bahwa komisi harus dicatat dengan baik oleh perusahaan. Untuk itu, berikut merupakan cara mencatat komisi yang benar.

Contoh: Pak Anton bekerja sebagai marketing di perusahaan CV. Abadi dan berhasil menjual produk sebesar 80 juta rupiah dengan komisi sebesar 10% (sepuluh persen).

Maka, untuk menghitung komisi pertama-tama kalikan terlebih dahulu 80 juta dengan 10% seperti berikut:

Komisi = 80.000.000 x 10%

Komisi = 8.000.000

Selanjutnya, CV. Abadi akan mencatat jurnal sebagai berikut:

Jurnal penjualan:

Pendapatan (D) 80.000.000

Penjualan Barang (K) 80.000.000

Jurnal pembayaran komisi:

Komisi (D) 8.000.000

Kas (K) 8.000.000

Jurnal pencatatan marketing:

Kas (D) 8.000.000

Pendapatan Komisi (K) 8.000.000

Baca Juga: Kekayaan Bersih: Pengertian, Konsep, dan Cara Menghitungnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya