TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polandia dan Hungaria Batasi Impor Biji-Bijian dari Ukraina

Disebut untuk menjaga harga dan melindungi petani lokal

Ilustrasi - Biji-biji gandum ditempatkan di atas bendera Ukraina dan Rusia. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/as)

Jakarta, IDN Times – Polandia dan Hungaria sepakat membatasi impor biji-bijian dari Ukraina, Sabtu (15/4/2023). Langkah itu dipandang untuk melindungi petani lokal setelah harga biji-bijian terus tertekan lantaran membanjirnya pasokan.

“Hari ini pemerintah sepakat untuk melarang impor biji-bijian dan juga puluhan jenis makanan ke Polandia,” kata ketua partai pemerintahan Polandia, Jarosław Kaczyński, dikutip Al Jazeera.

Ketetapan itu diberlakukan paling tidak hingga 30 Juni. Aturan tersebut juga mencakup larangan impor gula, telur, susu dan produk turunannya, serta buah dan sayur.

Alasan yang sama juga dilontarkan oleh Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. Pihaknya belum memberikan detail terkait kapan larangan akan mulai berlaku.

Baca Juga: Kecewa soal Impor, Petani Polandia Ancam Ganggu Kunjungan Zelenskyy

Baca Juga: PBB: Ukraina-Rusia Akhirnya Sepakat Perpanjang Ekspor Gandum 4 Bulan

1. Mengharapkan pembicaraan lanjutan 

Volodymyr Zelenskyy, presiden Ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Kementerian Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina mengaku sangat menyesalkan keputusan rekan-rekan Polandianya itu.

“Petani Polandia menghadapi situasi sulit, akan tetapi kami menekankan bahwa petani Ukraina menghadapi situasi yang jauh lebih sulit,” ungkapnya.

Kementerian kemudian mengusulkan agar keduanya membuat perjanjian baru dalam beberapa hari mendatang yang bisa memuaskan kedua belah pihak.

Baca Juga: Gegara Ukraina, Polandia Akan Beri Uang Ganti Rugi ke Petani Gandum 

2. Imbas UE terapkan bebas bea impor  

Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)

Situasi yang kini dihadapi merupakan dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Setelah Rusia memblokir jalur ekspor laut, Uni Eropa mencabut bea impor atas biji-bijian Ukraina dan memfasilitasi pengangkutannya ke Afrika dan Timur Tengah. Sejak saat itu, pasokannya mengalir ke Polandia. Namun sebagian besar tidak sampai ke kawasan Afrika dan Timur Tengah.

Polandia menyalahkan situasi itu kepada UE. Menteri Pertanian Polandia, Robert Telus, telah mengingatkan kepada rekan-rekannya dari UE pada Minggu ini terkait situasi tersebut.

“Meningkatnya impor produk pertanian dari Ukraina menyebabkan gangguan serius di pasar negara kita, yakni kerusakan besar pada produsen dan keresahan sosial,” katanya.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya