Kandungan Lokal Kendaraan Listrik RI Ditarget Sampai 80 Persen di 2030

Pemerintah targetkan 1 juta EV beroperasi di 2035

Jakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan tingkat kandungan lokal atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang diproduksi di Indonesia mencapai 80 persen pada 2030.

“Kemenperin telah membuat peta jalan untuk pengembangan baterai di bidang ini, termasuk baterai kendaraan listrik dan lainnya. Salah satu hal yang ingin dicapai pada 2030 adalah kendaraan listrik yang memiliki efisiensi tinggi dan local content sekitar 80 persen,” kata Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta dilansir ANTARA, Sabtu (9/9/2023).

Untuk mencapai target tersebut, menurutnya, pemerintah telah merapkan langkah progresif dalam kebijakan strategis. Hal itu dalam rangka mendukung visi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam industri kendaraan listrik dan berkontribusi pada agenda global keberlanjutan.

Baca Juga: Begini Alur Pengajuan Konversi Motor BBM ke Motor Listrik, Tertarik?

1. Pemerintah dorong penggunaan EV lewat kebijakan progresif

Kandungan Lokal Kendaraan Listrik RI Ditarget Sampai 80 Persen di 2030Presiden Joko Widodo hadiri Peluncuran Ekosistem Kendaraan Listrik, pada Selasa (22/2/2022). (Dok. Biro Setpres RI: Laily Rachev dan Muchlis)

Agus mengatakan pemerintah menjalankan kebijakan pemberian stimulus fiskal dan insentif untuk mengakselerasi penggunaan EV. Ada dua kebijakan dalam hal ini, di antaranya mengeluarkan bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua yang memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri minimal 40 persen.

Kebijakan lainnya, memberikan potongan PPN DTP sebesar 5-10 persen untuk KBLBB roda empat dan bus elektrik, tergantung pada kandungan lokal yang dimiliki.

Selain itu, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional sehari-hari untuk entitas pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: Anies Kritik Subsidi Mobil Listrik, Menperin: Lihat Secara Utuh

2. Peta jalan Kemenperin untuk pengembangan EV

Kandungan Lokal Kendaraan Listrik RI Ditarget Sampai 80 Persen di 2030Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di PT Triangle Motorindo (VIAR Motor) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/10/2022). (dok. Kemenperin)

Dia mengatakan Kemenperin sendiri telah mengambil langkah signifikan untuk mendorong industri EV. Salah satunya dengan menerbitkan Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk mendukung pengembangan EV.

Kemenperin merancang pengembangan EV untuk mengurangi pemakaian sumber energi konvensional dan mengubah perilaku masyarakat menuju penggunaan sumber-sumber energi terbarukan. Peta jalan ini juga menguraikan langkah-langkah kunci dalam pengembangan komponen vital seperti baterai, motor listrik, dan konverter dalam upaya mewujudkan kendaraan listrik yang lebih efisien.

Kemenperin juga bekerja sama dengan perusahaan yang bertanggung jawab untuk memproduksi baterai kendaraan listrik, di antaranya Indonesia Battery Corporation (IBC), sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan penting dalam ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) dan EV di Indonesia.

3. Permintaan EV dan industri dalam negeri

Kandungan Lokal Kendaraan Listrik RI Ditarget Sampai 80 Persen di 2030Gak perlu takut ganjil-genap saat naik Wuling Air ev (dok. Wuling)

Menperin menyebut permintaan global EV diperkirakan mencapai 55 juta unit pada 2024. Dia juga mengklaim penggunaan EV sebagai alat transportasi sehari-hari di Indonesia juga menunjukkan tren peningkatan. 

Pemerintah telah menetapkan target satu juta kendaraan roda empat yang beroperasi di 2035 merupakan EV, yang setara dengan penghematan sekitar 12,5 juta barel BBM dan mengurangi CO2 sebesar 4,6 juta ton. Selain itu, ditargetkan 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di 2025, setara dengan penghematan 18,86 juta barel BBM dan pengurangan 6,9 juta ton CO2.

“Pemerintah optimis bahwa target tersebut dapat tercapai. Kami juga menyambut baik industri yang berminat memanfaatkan insentif yang tersedia dalam pengembangan kendaraan EV di Indonesia,” imbuh Menperin.

Baca Juga: Industri Diminta Pakai Listrik PLN, Menperin: Harga Harus Kompetitif

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya