Asosiasi Kapas AS Siap Dongkrak Industri Fesyen Muslim Indonesia

Menawarkan berbagai macam bantuan dan nilai lebih

Jakarta, IDN Times - Cotton Council International (CCI), asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS), berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri busana muslim di Indonesia dengan mendorong penggunaan kapas AS.

Komitmen CCI tidak lepas dari kedudukan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Berdasarkan catatan Kementerian Dalam Negeri per Desember 2021, tercatat ada 237,57 juta warga Indonesia yang menganut agama Islam.

Selain itu, pada Oktober 2021, pemerintah Indonesia mencanangkan inisiatif untuk mempromosikan Indonesia sebagai pusat industri fesyen muslim dunia, dan mengembangkan ekspor kain serta garmen busana muslim dari Indonesia ke berbagai negara di dunia.

“Komitmen kami dalam memberikan nilai tambah bagi industri tekstil secara global, termasuk Indonesia, senantiasa kami wujudkan melalui berbagai inisiatif. Kami memahami bahwa pasar untuk busana muslim di Indonesia memiliki potensi yang besar sehingga dapat ditingkatkan untuk menghasilkan pendapatan ekspor yang tinggi di masa mendatang,” kata Andy Do, selaku perwakilan CCI di Indonesia, dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, Selasa (31/5/2022).

1. Bekerja sama dengan berbagai instansi di Indonesia

Asosiasi Kapas AS Siap Dongkrak Industri Fesyen Muslim IndonesiaIlustrasi kapas (pexels.com/Magda Ehlers)

Bentuk komitmennya, CCI bekerja sama dengan berbagai lembaga yang ada di Indonesia untuk mempromosikan kapas AS, termasuk KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), dan asosiasi lainnya yang bergerak di industri pakaian muslim,

CCI menjamin bahwa kapas yang didatangkan dari Negeri Paman Sam memiliki kualitas tinggi dan diproduksi dengan memperhatikan prinsip sustainability (keberlanjutan) yang lebih ramah lingkungan.

“CCI akan terus mempromosikan banyak pabrik tekstil dan desainer Indonesia lainnya yang secara ekstensif menggunakan kapas AS dalam produksi produk busana muslim mereka,” ujar Andy.

Baca Juga: Tajikistan: Negara Pegunungan Penghasil Kapas

2. Peluang baru untuk memperluas pangsa pasar

Asosiasi Kapas AS Siap Dongkrak Industri Fesyen Muslim Indonesiailustrasi anggaran ekonomi (IDN Times)

Andy menjelaskan, ada banyak manfaat positif yang akan dirasakan oleh para pelaku industri fesyen dan garmen, ketika mereka menggunakan kapas dari AS.

Di bawah program lisensi COTTON USA Solutions, CCI akan memfasilitasi berbagai bantuan teknis dari para ahli kepada pabrik pemintalan di Indonesia. Bantuan itu diberikan secara gratis dengan catatan pabrik telah memperoleh lisensi COTTON USA atau menjadi anggota US Cotton Trust Protocol.

“Program lisensi COTTON USA di sepanjang rantai pasokan dan ritel bertujuan untuk menjaring pembeli baru, memahami tren mode terbaru industri fesyen dan tekstil, serta untuk mendapatkan keuntungan dalam penggunaan kapas AS,” papar Andy.

3. Sekilas tentang US Cotton Trust Protocol

Asosiasi Kapas AS Siap Dongkrak Industri Fesyen Muslim Indonesiailustrasi kapas (unsplash.com/marianne_krohn)

Adapun US Cotton Trust Protocol merupakan inisiatif yang diluncurkan pada 2020 untuk menetapkan standar baru dalam produksi kapas. Tujuan utama dari sistem ini adalah mengurangi pencemaran lingkungan.

Pada praktiknya, US Cotton Trust Protocol memiliki enam indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur, yaitu penggunaan lahan, karbon tanah, pengelolaan air, kehilangan tanah, emisi gas rumah kaca, dan efisiensi energi. Program ini akan menghasilkan serat kapas berkelanjutan pertama di dunia yang menawarkan transparansi rantai pasokan article-level kepada semua anggota.

“US Cotton Trust Protocol menguntungkan pabrik tekstil Indonesia dengan memungkinkan mereka memverifikasi, mengukur, dan membuktikan bahwa kapas AS yang mereka beli adalah produk berkelanjutan yang bebas dari risiko lingkungan dan sosial,” terang Andy.

Baca Juga: Siasat Kemenperin Wujudkan Industri Hijau di Indonesia

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya