5 Bukti Keseriusan Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan Investasi

Pemerintah Jabar konsisten pertahankan #JabarJuara investasi

Provinsi Jawa Barat berhasil meraih nilai realisasi investasi senilai Rp174 triliun pada 2022. Hal tersebut membawa provinsi ini kembali menyabet gelarnya sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi secara nasional.

Selama tiga tahun berturut-turut dari 2020 sampai 2022, Jawa Barat (Jabar) konsisten menempati posisi teratas dalam perolehan nilai realisasi investasi secara nasional. 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2020, nilai investasi yang masuk ke Jabar mencapai Rp120 triliun atau 14,6 persen dari total realisasi investasi nasional. Pada 2021, nilai tersebut meningkat menjadi Rp136 triliun. Jumlah tersebut bahkan melampaui target yang ditetapkan BKPM, yakni Rp127 triliun. 

Dilansir Jabar Prov, pada 2023 Pemerintah Jawa Barat menargetkan realisasi investasi, baik yang bersumber dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA), sebesar Rp188 triliun.

Capaian gemilang yang ditorehkan tentu berkat kerja keras Pemerintah Jabar melalui strategi kebijakan yang dilakukannya. Pemerintah sangat gigih dalam menggaet para investor untuk menanamkan modalnya, sehingga #JabarJuara investasi turut berperan dalam memajukan perekonomian. 

Baca Juga: 5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan Investasi

1. Pembangunan infrastruktur di Jawa Barat masif dilakukan

5 Bukti Keseriusan Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan InvestasiGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (dok. jabarprov.go.id)

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menggenjot perekonomiannya. Pemerintah secara masif membangun berbagai infrastruktur, sehingga Jabar memiliki konektivitas yang baik. Hal ini menjadi salah satu daya tarik Jabar bagi para investor. Infrastruktur Jabar diklaim menjadi yang paling memadai.

Dalam acara Community Writers Gathering IDN Times di Gedung Sate pada Maret lalu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan saat ini pihaknya tengah membangun 9 akses tol baru. Nantinya, ruas jalan tol tersebut akan menambah jumlah infrastruktur di Jabar yang akan meningkatkan konektivitas dan mempercepat mobilitas.

Tak hanya itu, Pemerintah Jabar juga akan membangun pelabuhan canggih di Patimban, Subang, yang bernama Patimban Maritime City. Berbeda dengan pelabuhan di Indonesia pada umumnya, pelabuhan ini mengusung konsep kota pelabuhan yang berteknologi canggih. Pemerintah mengklaim apabila pembangunan sudah rampung 100 persen, pelabuhan ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia. 

2. Jawa Barat memiliki SDM yang produktif 

5 Bukti Keseriusan Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan InvestasiProses pembangunan skywalk teras cihampelas di Bandung, Jawa Barat. (dok. jabarprov.go.id)

Daya tarik lain Provinsi Jawa Barat bagi para investor adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif. Hal ini membuat Jabar menjadi tujuan investasi paling efisien di Indonesia. Bahkan, para pengusaha mengaku rela membayar upah yang tinggi, sebab hal ini sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja di Jabar.

Produktivitas tenaga kerja dapat diukur melalui Indeks Produktivitas Manusia (ICOR). Semakin kecil angka ICOR, menunjukkan semakin produktif tenaga kerja. Jabar sendiri memiliki ICOR di angka 4,3 persen, ini membuktikan tingginya produktivitas tenaga kerja di Jabar, sehingga semakin efisien investasi yang ditanamkan.

Tenaga kerja yang produktif membuat investasi yang masuk ke Jabar meningkat. Investasi berbanding lurus dengan serapan tenaga kerja yang semakin besar, sehingga hal ini menekan angka pengangguran di Jabar. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jabar terus menurun. Pada Agustus 2022, TPT di Jabar turun 1,51 persen dari tahun sebelumnya menjadi 8,31 persen. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Rachmat Taufik Garsadi, mengungkapkan penurunan TPT di Jabar menjadi yang tertinggi kedua di tingkat nasional.

Baca Juga: Pemprov Jabar Kumpulkan Puluhan Ulama Bahas Polemik Ponpes Al-Zaytun

3. Pemerintah Jawa Barat memudahkan pemberian izin usaha 

5 Bukti Keseriusan Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan InvestasiPeletakan batu pertama pabrik perakitan baterai PT Hyundai Energy Indonesia di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. (dok. jabarprov.go.id)).

Dari sisi pengusaha, kemudahan dalam mengurus perizinan menjadi pertimbangan penting. Pemerintah Jawa Barat dengan cermat melihat celah ini untuk menggaet para investor untuk berinvestasi. Pemerintah memudahkan pemberian izin usaha, sehingga hal ini menumbuhkan minat perusahaan untuk berinvestasi di Jabar. 

Disnakertrans Jabar mencatat jumlah perusahaan konsisten meningkat dari 2019 sampai 2022. Bahkan hingga akhir 2022, tercatat sudah ada 97.901 perusahaan di Jabar, termasuk sekitar 74 persen di antaranya merupakan perusahaan besar.

Untuk mencapai target realisasi investasi sebesar Rp188 triliun pada 2023, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar akan meningkatkan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Penerbitan NIB akan mempermudah munculnya unit usaha di masyarakat. 

"Program Investasi Juara kami siapkan tahun ini, yakni dengan memberikan kemudahan perizinan, meningkatkan komunikasi dengan semua yang terlibat dalam investasi dan mengomunikasikan hambatan dan masalah yang muncul agar investasi lebih nyaman di Jabar," ungkap Kepala DPMPTSP Jabar, Nining Yuliastini, dikutip Jabar Prov.

4. Membangun ekonomi proaktif dengan strategi jemput bola

5 Bukti Keseriusan Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan InvestasiGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam gelaran acara Community Writers Gathering IDN Times di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (19/3/2023). (IDN Media/IDN Times)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, punya cara khusus dalam menggaet para investor untuk berinvestasi di Jabar. Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) menerapkan strategi jemput bola, yakni dengan mendatangi langsung calon investor potensial untuk menawarkan berbagai kelebihan berinvestasi di Jabar.

Kang Emil menuturkan bahwa ekonomi Jabar dibangun dengan ekonomi yang proaktif, yakni dengan metode door to door. Hal inilah yang membuat Jabar Juara investasi.

"Pak Gubernur ke luar negeri, keliling-keliling supaya investor datang. Filosofi saya dalam ekonomi Jawa Barat karena rezeki itu harus dijemput, gak bisa ditunggu. Pak Gubernur tidak melakukan politik ekonomi jaga warung. Ekonomi Jawa Barat dibangun dengan ekonomi proaktif," terang Kang Emil pada acara Community Writers Gathering IDN Times. 

5. Melakukan kolaborasi intens dengan berbagai pihak 

5 Bukti Keseriusan Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan InvestasiGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam gelaran acara Community Writers Gathering IDN Times di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (19/3/2023). (IDN Media/IDN Times)

Selain menjalin komunikasi dengan calon investor, Kang Emil mengungkap bahwa kolaborasi intens dengan berbagai pihak juga perlu dilakukan, salah satunya dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar. Hal ini dilakukan agar pemerintah memiliki gambaran yang jelas terkait langkah yang akan diambilnya.

"BI jadi pembisik saya, selalu melaporkan kondisi ekonomi terkini. Misal memberi info lampu kuning bakal inflasi, sehingga langkah yang akan dikerjakan jadi jelas," terangnya, dikutip Jabar Prov.

Sementara itu, Deputi Kepala BI Jabar, Bambang Pramono, mengungkapkan optimismenya terkait target realisasi investasi Jabar pada 2023. Menurutnya, target ini dapat dicapai jika melihat capaian investasi di tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Jabar Terapkan Ekosistem Digital, Mudahkan Segala Urusan Warga

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya