Jakarta, IDN Times - Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Melchias Markus Mekeng mendorong agar pupuk bersubsidi dijual langsung di desa. Menurutnya, mekanisme ini bisa mencegah mafia dan mahalnya harga pupuk.
Hal tersebut disampaikan Mekeng menanggapi keluhan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani (Poktan) yang disampaikan ke DPR, pekan lalu. Dalam pertemuan dengan BAKN, kedua kelompok ini menyatakan belum siap terlibat dalam mekanisme baru penyaluran pupuk bersubsidi.
Berubahnya mekanisme ini karena adanya perubahan skema distribusi pupuk subsidi berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi. Dalam Perpres yang ada, ditetapkan pupuk subsidi disalurkan langsung ke Gapoktan di daerah.
Ia menjelaskan solusinya ialah dengan menyalurkan pupuk secara langsung ke pengusaha lokal di desa. Kemudian menggandeng bank yang memiliki jaringan sampai ke desa-desa.
“BRI yang sudah sampai di desa harus dilibatkan. Kerja sama dengan pengusaha lokal di desa. Itu akan efektif memotong rente-rente dalam bisnis pupuk selama ini,” kata Mekeng dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Ia mengatakan, di desa-desa sudah banyak pengusaha lokal yang muncul. Bank harus berperan memberikan pendampingan dan modal kerja ketika mereka tidak memiliki modal cukup untuk membeli pupuk.
Saat mereka mengajukan pinjaman, bank tidak mungkin langsung menyetujui tetapi melihat track record dari peminjam. Bank punya kapasitas menilai kelayakan peminjam karena bisa survei secara langsung ke desa.