DPR Setuju Bikin Panja Usut Korupsi Pertamina

- Adisatrya setuju bentuk panja khusus bahas kasus korupsi PT Pertamina, didukung banyak anggota Komisi VI DPR.
- Usulan pembentukan panja akan dibahas lebih lanjut di Komisi VI DPR dalam waktu dekat.
- Pembentukan panja masih terganjal minimnya waktu berdiskusi dengan pimpinan DPR, namun akan segera dibahas jika ada kesempatan.
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengaku setuju membentuk panitia kerja (panja) khusus untuk membahas kasus korupsi PT Pertamina (Persero).
Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu pun mengatakan, banyak dari Anggota DPR Komisi VI yang meminta agar panja segera dibentuk.
"Sudah banyak permintaan dari anggota Komisi 6 mendorong keberadaan panja ini. Saya pun setuju," kata dia saat ditemui usai menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU Pertamina di Jalan Palmerah Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (3/3/2025).
1. Akan dibahas lebih lanjut dan segera diputuskan

Adisatrya memastikan, usulan pembentukan panja khusus kasus korupsi PT Pertamina akan dibahas lebih lanjut. Ia menyebut, dalam waktu dekat akan dibahas bagaimana kelanjutan nasib panja tersebut.
"Kita akan bahas lebih lanjut di Komisi VI DPR dan keputusannya akan segera," bebernya.
2. Belum dibahas lebih lanjut karena pimpinan DPR berada di luar

Ia mengaku, pembentukan panja sendiri masih terganjal minimnya waktu berdiskusi dengan jajaran pimpinan DPR. Mengingat, sejumlah pimpinan saat ini sedang beraktivitas di luar.
Akibat kondisi itu, belum diketahui pasti apakah fraksi dari partai lain bakal menyetujui panja tersebut.
Namun demikian, ia menjamin apabila ada kesempatan, DPR akan segera membahas mengenai pembentukan panja.
"Belum kita bahas secara menyeluruh, baru beberapa anggota menyampaikan aspirasinya. Kami di pimpinan juga, kebetulan sekarang pimpinan sedang banyak yang tidak ada di tempat. Jadi belum sempat berdiskusi, tapi pada kesempatan yang secepatnya kami akan bahas," ujar dia.
3. Bos Pertamina minta maaf

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi di badan usaha milik negara (BUMN) sektor energi tersebut.
Permintaan maaf itu terkait dengan penetapan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang di anak usaha Pertamina periode 2018 hingga 2023.
"Pada kesempatan ini, saya, Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina Persero menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini," kata dia dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).