Jakarta, IDN Times - Industri wedding organizer di China kembali menghadapi ancaman besar usai pandemik COVID-19. Menurunnya jumlah pasangan yang menikah telah membuat industri bernilai hampir 500 miliar dolar AS (sekitar Rp7 kuadriliun) ini semakin meredup.
Menurut data yang dipublikasikan di situs Kementerian Urusan Sipil, hanya 6,83 juta pasangan yang menikah di seluruh China pada 2022. Jumlah ini turun sekitar 800 ribu dari tahun sebelumnya.
“Jumlah pernikahan menurun dan hanya sedikit yang bersedia mengeluarkan banyak uang untuk pernikahan,” kata Yuan Jialiang, yang menjalankan bisnis wedding organizer selama hampir satu dekade di Shanghai, sebelum kemudian beralih ke wedding photography.
“Masa depan industri ini tampaknya tidak menjanjikan.”