Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Mau Kembangkan 40 Kota Setara Jakarta, Ini Saran Ekonom

ilustrasi lalu lintas di kawasan Gatot Subroto, Jakarta (IDN Times/Amir Faisol)
ilustrasi lalu lintas di kawasan Gatot Subroto, Jakarta (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, memperkirakan keterbatasan anggaran akan menjadi kendala yang menghambat untuk mendanai pengembangan 40 kota selevel Jakarta.

Dengan kata lain, keterbatasan anggaran menjadi hal utama yang menghalangi realisasi rencana yang digagas oleh calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Mengembangkan 40 kota menjadi selevel Jakarta itu butuh dana yang lebih besar dibandingkan dengan IKN, puluhan triliun per satu wilayah. Itu nggak akan bisa, anggaran kita terbatas, nggak bisa danai sebegitu banyak,” kata dia kepada IDN Times, ditulis Kamis (28/12/2023).

1. Jakarta berkembang pesat ditopang perputaran uang yang besar

Belasan gedung pencakar langit yang berdiri di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) yang posisinya ada di seberang Hutan Kota GBK menjadi layar raksasa bagi pertunjukan video mapping selama berjalannya gala dinner KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Tangkapan layar Youtube Kemkominfo TV)
Belasan gedung pencakar langit yang berdiri di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) yang posisinya ada di seberang Hutan Kota GBK menjadi layar raksasa bagi pertunjukan video mapping selama berjalannya gala dinner KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Tangkapan layar Youtube Kemkominfo TV)

Tauhid menyebut, Jakarta menjadi kota yang besar karena perannya terhadap keuangan nasional sebesar 17 persen. Sebagian besar aktivitas keuangan negara berpusat di Jakarta, yang menurutnya sulit ditandingi oleh kota-kota lain.

"Jakarta besar, karena dia sumber keuangan nasional, kan 17 persen keuangan kita berputar di Jakarta, 17 persen, jadi sangat besar. Itu gak bisa dilakukan oleh kota-kota lain," terangnya.

Selain itu, pengembangan Jakarta memerlukan waktu yang panjang, membutuhkan anggaran besar dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp80 triliun per tahun.

2. Fokus pada pengembangan kota metropolitan yang sudah ada

Dok. Humas Pemkot Surabaya
Dok. Humas Pemkot Surabaya

Menurut Tauhid, mengembangkan kota metropolitan yang sudah ada dengan populasi di atas 1 juta jiwa lebih rasional daripada mengembangkan kota baru.

"Nah, menumbuhkan kota-kota baru, saya kira mungkin relatif berat ya, kecuali mengembangkan kota metropolitan yang ada," tuturnya.

3. Perlu peran sektor swasta

ilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pertumbuhan kota, kata Tauhid, memerlukan dukungan dari sektor swasta. Mereka akan tertarik apabila ada insentif dan stimulus dari pemerintah.

"Apakah dengan anggaran (pemerintah) cukup? Gak bisa. Kota itu tumbuh karena pertama dorongan dari sektor swasta," ujarnya.

4. Harus ada magnet pembangunan

Gedung-gedung bertingkat dan pemukiman padat penduduk di Jakarta. (IDN Times/Herka Yanis)
Gedung-gedung bertingkat dan pemukiman padat penduduk di Jakarta. (IDN Times/Herka Yanis)

Menurutnya, kota harus memiliki daya tarik sebagai pusat industri, jasa, pendidikan, dan kesehatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan urbanisasi.

Ketersediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang memadai menjadi faktor penting untuk menarik penduduk.

"Yang ingin kita ciptakan ekosistem ekonominya, sehingga menjadi pusat urbanisasi. Bukan hanya infrastruktur, tapi demand ekonominya tumbuh gak?" tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us