ilustrasi planning (Pixabay.com)
Bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki perencanaan untuk mengantisipasi ancaman dari masalah yang tak terduga. Berikut adalah langkah menyusun business continuity plan.
Inisiasi Lingkup dan Rencana
Untuk memulai perencanaan business continuity plan, dibutuhkan langkah untuk melihat keseluruhan kondisi bisnis dan perusahaan. Pelaporan secara detail dapat membantu perencanaan berjalan dengan baik.
Langkah inisiasi dilakukan dengan melaporkan pekerjaan yang ada di perusahaan, daftar sumber daya yang dimanfaatkan, dan membuat praktik manajemen yang akan dilaksanakan. Proses ini melibatkan seluruh elemen perusahaan mulai dari pimpinan hingga staf.
Business Impact Assessment (BIA)
Setelah melakukan penyusunan secara detail kondisi perusahaan, maka dilanjutkan dengan proses assessment. Penilaian dilakukan agar penyusunan rencana dapat terukur.
BIA merupakan dokumen yang digunakan untuk memahami seberapa besar dampak yang muncul ketika suatu masalah terjadi. Walaupun bisnis masih berjalan, namun menyelesaikan harus tetap dilaksanakan agar dapat meminimalisir dampak.
Tujuan utama dalam BIA adalah sebagai bagian dari business continuity plan antara lain ialah penentuan prioritas, estimasi downtime dan mengetahui kebutuhan sumber daya. Untuk mencapainya, terdapat beberapa tahapan dalam BIA.
Tahapan dalam BIA antara lain adalah (1) melaksanakan identifikasi tiap bagian dalam bisnis, (2) melaksanakan analisis masalah secara operasional dan keuangan, (3) menganalisis hubungan antar bagian, (4) Melaporkan hasil dan rekomendasi berdasarkan assessment.