Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (Dok Kadin Indonesia)
Kepemimpinan pertama Kadin dipegang oleh Brigadir Jenderal TNI (Purn) Usman Ismail, yang menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 1968-1972.
Setelah itu, pada periode berikutnya, tampuk kepemimpinan berganti kepada Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sofyar (1972-1973) dan Marsekal TNI (Purn) Soewoto Sukendar (1973-1976). Di bawah kepemimpinan mereka, Kadin terus memperkuat posisinya sebagai organisasi yang mengakomodasi dunia usaha di Indonesia.
Periode 1980-an menjadi fase penting bagi Kadin, terutama dengan terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin, yang semakin mengokohkan posisi organisasi tersebut.
Pada 1993, Ir. Sotion Ardjanggi terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, yang kemudian memperkenalkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Kadin, selaras dengan UU Nomor 1/1987.
Pada tahun-tahun berikutnya, kepemimpinan Kadin dipegang oleh tokoh-tokoh, seperti Aburizal Bakrie (1993-1998 dan 1998-2003), Suryo Bambang Sulisto (2010-2015), hingga Rosan Perkasa Roeslani (2015-2021). Setiap pemimpin membawa visi dan program yang disesuaikan dengan tantangan ekonomi dan bisnis nasional di masanya.
Arsjad Rasjid terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia untuk periode 2021-2026. Pada 21 September 2022, disahkan penyempurnaan AD/ART Kadin Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 18/2022, yang semakin memperkuat posisi Kadin sebagai organisasi dunia usaha di Indonesia.
Sementara pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin hari ini, Sabtu (14/9/2024) di The St. Regis Jakarta, menyepakati Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia, yang akan dilantik pada Minggu (15/9). Dia menggantikan Arsjad Rasjid.