LIBOR: Pengertian, Sejarah, Fungsi, dan Metode Penghitungannya

LIBOR adalah istilah yang terdengar asing bagi masyarakat awam. Namun, bagi para pelaku lini keuangan, istilah ini tentunya sudah sangat akrab di telinga.
Dalam kegiatan keuangan, tidak akan jauh dari suku bunga yang berguna dalam proses peminjaman dana. Untuk menentukan suku bunga yang diterapkan, umumnya didasarkan pada sebuah suku bunga acuan dengan berbagai parameter.
Lebih lanjut, berikut IDN Times sajikan rangkuman lengkap seputar laku LIBOR. Simak selengkapnya di IDN Times!
1. Pengertian LIBOR

London Interbank Offering Rate atau LIBOR adalah suku bunga acuan yang digunakan hampir di seluruh dunia. Bank-bank besar dunia saling memberi pinjaman jangka pendek di pasar antar bank internasional.
Tingkat bunga dari suku bunga acuan ini dijadikan pedoman untuk pencairan pinjaman eurodollar dalam jumlah yang besar. Pinjaman ini diberikan kepada negara atau perusahaan yang tingkat kelayakan kreditnya kurang memuaskan.
2. Sejarah Awal LIBOR

LIBOR mulai banyak digunakan sebagai suku bunga acuan pada dekade 70-an untuk transaksi via eurodollar luar negeri. Pada 1980-an, semakin banyak jumlah bank aktif melakukan transaksi perdagangan pada berbagai instrumen keuangan baru, terutama swap suku bunga dan perjanjian bunga berjangka.
Hal ini membuat kebutuhan suku bunga yang seragam menjadi penting akibat produk keuangan berbasis suku bunga mulai berkembang pesat. British Bankers Association yang mewakili industri perbankan dan jasa keuangan mengeluarkan suku bunga fiksasi pada 1984.
Kemudian dengan waktu yang berjalan menjadikan suku bunga acuan ini sebagai standar default, untuk transaksi keuangan berbasis suku bunga dan kurs mata uang. Antara instansi keuangan baik skala lokal maupun internasional.
Sampai saat ini, suku bunga acuan ini telah melalui banyak perubahan. Yang paling signifikan adalah tahun 2014 dimana induk lembaga dari BBA diubah menjadi ICE, setelah Intercontinental Exchange mengambil peran administrasi dari suku bunga acuan ini.
Mata uang yang terlibat dalam penghitungan suku bunga acuan ini banyak berubah. Sedangkan, setelah mata uang euro diperkenalkan, nilai mata uang baru telah banyak ditambah, dihapus, ataupun dilebur.
3. Fungsi LIBOR

Fungsi dari LIBOR adalah sebagai suku bunga acuan utama, yang diterima oleh seluruh dunia secara universal untuk menunjukkan biaya peminjaman antar bank.
Tarif ini dikalkulasikan dan terus dibagikan ke publik setiap hari oleh lembaga Intercontinental Exchange (ICE). Tetapi dengan adanya skandal dan berbagai perkembangan teknologi, patokan tarif ini akan dihapuskan secara bertahap.
4. Fitur Teknis

LIBOR ini diterbitkan secara harian oleh British Banker Association (BBA) setelah pukul 11:00 waktu London. Secara umum, suku bunga acuan ini merupakan besaran rata-rata dari suku bunga deposito antar bank yang terpilih, dengan jangka waktu pinjaman antara 1 malam hingga 12 bulan.
Suku bunga jangka pendek nyaris mendekati gambaran kondisi pasar yang ada pada waktu itu. Sehingga membuat suku bunga acuan pinjaman antar bank ini berubah setiap harinya.
Kurs yang menjadi patokan disamping Dollar Amerika adalah Poundsterling. Suku bunga acuan ini menjadi referensi untuk mata uang lain termasuk Franc Swiss, Yen Jepang, Dollar Kanada dan Krone Denmark.
5. Metode Penghitungan LIBOR

Penetapan tarif suku bunga acuan ini didapat dengan penghitungan berdasarkan tujuh tenor pinjaman jangka pendek, mulai dari semalam hingga 12 bulan untuk lima mata uang utama. Penetapan dilakukan setiap hari kerja oleh Thomson Reuters sebagai pihak yang diberi kewenangan untuk hal ini oleh lembaga keuangan global.
Mayoritas lembaga keuangan memberi patokan tarif dengan mengacu pada suku bunga acuan relatif ini. Setidaknya terdapat 350 triliun Dollar Amerika produk keuangan yang terafiliasi dengan suku bunga acuan ini.
6. Penerapan

LIBOR digunakan sebagai referensi untuk berbagai instrumen keuangan baik di dalam pasar uang maupun komersial. Terdapat tiga penggolongan utama dari instrumen penetapan suku bunga, yaitu produk komersial, antar bank standar dan produk hybrid yang memadukan keduanya.
Suku bunga acuan ini juga dijadikan dasar pinjaman oleh konsumen di berbagai belahan dunia, sehingga berdampak secara langsung terhadap konsumen instrumen keuangan.
Suku bunga kredit seperti penetapan KPR hingga kredit mobil fluktuatif berdasarkan suku bunga antar bank. Perubahan yang ada memberi kemudahan pencairan pinjaman.
7. Sisi Negatif LIBOR

Dari segala manfaat yang memudahkan aktivitas keuangan, dengan biaya pinjaman yang lebih rendah dan menarik konsumen. Sisi negatif dengan penggunaan suku bunga acuan ini adalah mempengaruhi pengembalian dari sekuritas tertentu.
Beberapa jenis reksadana terafiliasi dengan sistem ini, sehingga return yang didapatkan bisa saja menurun berdasarkan fluktuasi suku bunga acuan sehingga harus diperhatikan dengan seksama.
Itulah tadi pembahasan tentang London Interbank Offering Rate atau LIBOR. Dengan adanya suku bunga acuan ini tentunya pemberian pinjaman menjadi lebih cepat dan efisien, karena sudah ada suku bunga acuan sebagai patokan.