ilustrasi merkantilisme (commons.wikimedia.org/Mbzt )
Seiring berjalannya waktu, banyak ekonom mulai mempertanyakan efektivitas merkantilisme. Salah satu kritik utama datang dari Adam Smith, yang mempopulerkan sistem ekonomi liberal melalui bukunya The Wealth of Nations.
Ia menolak pandangan bahwa perdagangan adalah permainan zero-sum, dan memperkenalkan konsep keunggulan absolut sebagai dasar perdagangan internasional. Pandangan ini memberi alternatif baru terhadap sistem ekonomi yang terlalu protektif dan menutup diri dari dinamika global.
Pemikiran Smith membuka jalan bagi kemunculan sistem ekonomi kapitalisme dan perdagangan bebas. Negara mulai mengurangi campur tangan dalam aktivitas ekonomi dan memberi kebebasan kepada pelaku usaha untuk bersaing di pasar terbuka.
Meskipun merkantilisme telah usai, pengaruhnya masih terasa dalam berbagai bentuk proteksionisme modern. Beberapa negara tetap menerapkan tarif tinggi, subsidi industri, dan regulasi ketat sebagai cara mempertahankan kestabilan ekonomi domestik. Artinya, meskipun sudah bergeser, semangat merkantilisme masih hidup dalam kebijakan ekonomi kontemporer.
Merkantilisme adalah sistem ekonomi yang pernah menjadi tulang punggung strategi nasional di masa lampau, dengan cara mengutamakan akumulasi kekayaan melalui perdagangan internasional yang menguntungkan. Meski telah banyak ditinggalkan, prinsip-prinsip dasar dari teori ini tetap muncul dalam kebijakan proteksionisme modern.
Dengan memahami akar sejarah dan penerapan teori ini, kamu bisa lebih kritis dalam menilai arah kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara di masa kini.