Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)
Selain itu, Kementerian BUMN juga mempertimbangkan pemisahan atau spin off badan usaha bandar udara (BUBU) khusus untuk Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Adapun Bandara Soekarno-Hatta sendiri saat ini dikelola AP II, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai dikelola AP I.
"Contohnya kayak Jakarta sama Bali, itu mungkin kita akan spin-off jadi opco (operating company) tersendiri dengan BUBU tersendiri," tutur Tiko.
Kementerian BUMN melihat spin-off itu bisa meningkatkan investasi ke dua bandara tersebut, dan juga mempermudah ekspansi.
"Karena kita melihat untuk supaya lincah dalam berinvestasi dan dalam pengembangan ini memang Jakarta-Bali harus terpisah. Karena kalau nanti digabungkan dengan keseluruhan, dia kemampuan fundraising-nya kurang," ucap Tiko.
Namun, Tiko belum bisa memastikan apakah nantinya akan dibentuk perusahaan baru yang akan mengelola dua bandara itu. Sebab, pihaknya masih harus menyesuaikan regulasi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kalau Permenhub-nya meng-allow kita untuk melepaskan Bali sama Soekarno-Hatta sebagai opco terpisah, kita ingin melepaskan sebagai opco terpisah, sehingga nanti dia untuk fundraising, ekspansi lebih mudah," ucap Tiko.