Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Amerika Serikat
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)

Intinya sih...

  • AS berlakukan mekanisme lisensi tahunan bagi ekspor peralatan chip ke fasilitas Samsung dan SK Hynix di China

  • Samsung dan SK Hynix hanya diberi izin untuk operasi terbatas

  • China tetap jadi basis penting produksi chip Samsung dan SK Hynix

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (30/12/2025), mengeluarkan lisensi tahunan bagi Samsung Electronics dan SK Hynix untuk mengirim dan memasukkan peralatan manufaktur chip ke fasilitas produksi mereka di China sepanjang tahun 2026. Kebijakan ini menjadi bentuk kelonggaran sementara bagi dua produsen memori asal Korea Selatan di tengah upaya pengetatan kontrol ekspor teknologi AS terhadap China.

Langkah ini diambil setelah pemerintah AS pada tahun ini mencabut sejumlah izin khusus yang memungkinkan beberapa perusahaan teknologi mengekspor peralatan chip ke China tanpa harus mengajukan izin ekspor terlebih dahulu. Dengan kebijakan baru ini, Samsung dan SK Hynix tetap dapat mempertahankan kapasitas produksi chip memori mereka di pasar China tanpa melanggar aturan ekspor AS.

1. AS berlakukan mekanisme lisensi tahunan bagi ekspor peralatan chip ke fasilitas Samsung dan SK Hynix di China

Di bawah kebijakan baru pemerintah AS, Samsung Electronics dan SK Hynix memperoleh lisensi ekspor tahunan yang memungkinkan keduanya mengirim peralatan manufaktur chip ke fasilitas produksi mereka di China sepanjang tahun 2026. Menurut sumber yang mengetahui kebijakan ini, Washington kini secara resmi mengubah sistem izin ekspor menjadi mekanisme persetujuan tahunan, menggantikan pengecualian lisensi sebelumnya yang dinilai terlalu longgar dalam pengawasan.

Sebelumnya, Samsung dan SK Hynix, bersama Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), memiliki status validated end user (VEU) yang memperbolehkan mereka menerima peralatan semikonduktor asal AS tanpa perlu mengajukan izin ekspor untuk setiap pengiriman. Namun, status tersebut berakhir pada 31 Desember 2025, sehingga semua pengiriman peralatan ke pabrik mereka di China setelah tanggal tersebut kini wajib melalui proses perizinan resmi AS.

Otoritas AS tengah menyiapkan skema lisensi situs tahunan khusus untuk fasilitas milik Samsung dan SK Hynix di China. Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi ketidakpastian industri semikonduktor akibat berakhirnya VEU, sekaligus mempertahankan pengawasan ketat atas peralatan yang diizinkan dikirim, terutama yang terkait dengan teknologi manufaktur chip canggih.

2. Samsung dan SK Hynix hanya diberi izin untuk operasi terbatas

Menurut Kementerian Perdagangan AS, pemerintah masih akan menyetujui permohonan lisensi ekspor yang memungkinkan perusahaan mengoperasikan fasilitas yang telah ada. Namun, otoritas menegaskan tidak akan memberikan izin untuk ekspansi kapasitas atau peningkatan teknologi ke tingkat lebih maju. Karena itu, lisensi tahunan Samsung dan SK Hynix difokuskan pada pemeliharaan serta kelangsungan operasional pabrik, bukan untuk perluasan atau pembaruan teknologi mutakhir.

Dalam pernyataan resminya, SK Hynix menyampaikan bahwa perusahaan akan terus berkomunikasi secara erat dengan pemerintah Korea Selatan dan AS untuk meminimalkan dampak kebijakan ekspor terhadap kegiatan bisnis mereka.

“SK Hynix akan menjaga komunikasi yang kuat dengan kedua pemerintah dan mengambil langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampaknya terhadap bisnis kami,” tulis SK Hynix, dilansir Yahoo Finance.

3. China tetap jadi basis penting produksi chip Samsung dan SK Hynix

China memegang peran strategis dalam rantai produksi chip memori global milik dua raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics dan SK Hynix. Kedua perusahaan tersebut sangat bergantung pada fasilitas manufaktur mereka di China untuk memproduksi chip memori NAND dan DRAM yang digunakan dalam pusat data kecerdasan buatan serta berbagai perangkat elektronik konsumen. Data industri menunjukkan bahwa pabrik Samsung di Xi’an dan fasilitas SK Hynix di Wuxi dan Dalian menyumbang sebagian besar output memori dunia yang mendukung rantai pasokan teknologi global.

Lisensi tahunan yang diberikan AS kepada Samsung dan SK Hynix bertujuan agar operasi pabrik di China tetap berjalan lancar dalam jangka pendek, tanpa gangguan besar pada produksi. Namun, pembatasan terhadap ekspansi kapasitas dan peningkatan teknologi mendorong kedua perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan investasi jangka panjang, termasuk mempertimbangkan lokasi alternatif di luar China untuk pengembangan pabrik baru.

Kabar mengenai penerbitan lisensi tersebut disambut positif oleh pasar. Saham SK Hynix naik sekitar 1,5 persen, sementara saham Samsung Electronics menguat mendekati 1 persen di Bursa Seoul, mencerminkan sentimen investor yang optimistis bahwa kebijakan ini akan menjamin kelangsungan operasi manufaktur kedua produsen chip terbesar Korea Selatan itu selama tahun 2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team