Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keuangan Ketat Setelah Nataru, Saatnya Rapikan Cash Flow

ilustrasi cash flow atau arus kas
ilustrasi cash flow atau arus kas (pexels.com/Karola G)
Intinya sih...
  • Evaluasi posisi keuangan: Hitung saldo rekening, sisa tabungan, dan kewajiban cicilan untuk menentukan prioritas pengeluaran.
  • Bedakan pengeluaran nataru dengan rutin: Pisahkan pengeluaran akhir tahun dari pengeluaran bulanan untuk rencana pemulihan yang realistis.
  • Hindari kartu kredit atau paylater: Penyesuaian gaya hidup dan disiplin anggaran membantu meredakan tekanan keuangan pasca-Nataru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Setelah periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), kondisi keuangan sebagian masyarakat cenderung mengetat. Lonjakan belanja untuk liburan, hadiah, konsumsi, hingga perjalanan akhir tahun membuat arus kas (cash flow) tertekan dan tabungan ikut tergerus.

Memasuki awal tahun, tidak sedikit rumah tangga yang mendapati saldo menipis, dana darurat terpakai, bahkan muncul cicilan baru. Tanpa penataan ulang, tekanan keuangan berisiko berlanjut dan mengganggu rencana keuangan jangka menengah maupun panjang.

Melansir Gotrade, untuk memulihkan kondisi, berikut sejumlah langkah yang disarankan:

1. Evaluasi posisi keuangan

ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)

Langkah awal adalah memetakan kondisi aktual. Masyarakat perlu menghitung kembali saldo rekening, sisa tabungan, kewajiban cicilan, dan pengeluaran rutin bulan berjalan.

Pemetaan ini membantu mengukur dampak Nataru sekaligus menentukan prioritas pengeluaran.

2. Pengeluaran Nataru harus dibedakan dengan pengeluaran rutin

ilustrasi tabungan babi (pexels.com/maitree rimthong)
ilustrasi tabungan babi (pexels.com/maitree rimthong)

Pengeluaran yang hanya terjadi di periode akhir tahun sebaiknya dipisahkan dari pengeluaran rutin.

Dengan cara ini, kondisi keuangan dapat terlihat lebih proporsional sehingga rencana pemulihan bisa disusun secara realistis.

3. Jangan andalkan kartu kredit atau paylater

ilustrasi tabungan di rumah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi tabungan di rumah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Penggunaan kartu kredit atau paylater untuk menutup kekurangan justru berpotensi memindahkan masalah ke bulan berikutnya. Penyesuaian gaya hidup sementara itu, misalnya menunda belanja nonesensial dinilai lebih aman untuk menormalkan arus kas.

Dengan penyesuaian bertahap dan disiplin anggaran, tekanan keuangan pasca-Nataru diharapkan dapat mereda, sementara ruang untuk menabung dan berinvestasi dapat kembali terbentuk.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Listrik di Takengon Aceh Tengah Belum Pulih, Ini Penjelasan PLN

26 Des 2025, 23:37 WIBBusiness