Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
AstraZeneca (unsplash.com/Declan Sun)
AstraZeneca (unsplash.com/Declan Sun)

Intinya sih...

  • AstraZeneca secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menjual dua produk utamanya, Farxiga untuk diabetes dan Airsupra untuk asma, langsung kepada pasien yang membayar tunai di AS.

  • Kebijakan pemotongan harga muncul tak lama setelah Presiden Donald Trump mengirim surat resmi kepada produsen obat pada Juli 2025.

  • AstraZeneca mengumumkan bahwa harga baru untuk Farxiga, yang merupakan obat andalan untuk penanganan diabetes tipe 2 ditetapkan sebesar 182 dolar AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - AstraZeneca mengumumkan langkah baru menjual obat diabetes dan asma langsung ke pasien di Amerika Serikat (AS) dengan potongan harga besar mencapai 70 persen dari harga resmi. Kebijakan ini disampaikan pada Jumat (26/9/2025), sesaat setelah Presiden AS, Donald Trump menekan perusahaan-perusahaan farmasi, agar harga obat di negara tersebut dapat dijangkau lebih banyak warga.

Kebijakan terbaru AstraZeneca ini berlaku untuk pasien di AS yang tak memiliki asuransi atau perlindungan kesehatan memadai dan disertai resep dokter. Selain menawarkan diskon besar, perusahaan farmasi terbesar asal Inggris itu juga memastikan distribusi dilakukan melalui platform daring yang telah disiapkan khusus untuk kebutuhan pasar AS.

1. Astrazeneca mulai penjualan langsung bagi pasien tidak diasuransikan di AS

AstraZeneca secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menjual dua produk utamanya, Farxiga untuk diabetes dan Airsupra untuk asma, langsung kepada pasien yang membayar tunai di AS. Langkah ini diambil untuk membantu pasien yang tidak memiliki asuransi atau memiliki perlindungan yang terbatas.

"Penjualan langsung ini merupakan upaya agar pasien mendapatkan obat yang mereka butuhkan, kapan dan dengan cara yang mereka perlukan," ujar juru bicara AstraZeneca, dilansir Yahoo Finance.

Dalam praktiknya, pasien bisa memesan obat melalui situs daring AstraZeneca Direct, yang juga akan mengirimkan obat langsung ke alamat pasien tanpa melalui rantai farmasi dan asuransi.

"Ini merupakan langkah penting dalam menghadirkan akses obat yang lebih inklusif dan terjangkau bagi pasien di AS,” ungkap pihak perusahaan dalam keterangan resmi.

2. Kebijakan pemotongan harga menyusul tekanan Presiden AS

Langkah penurunan harga dari AstraZeneca muncul tak lama setelah Presiden Donald Trump mengirim surat resmi kepada produsen obat pada Juli 2025. Dalam surat itu, Trump memberi batas waktu hingga 29 September untuk menurunkan harga obat di AS sesuai standar negara-negara maju lainnya.

Dalam surat tersebut, Trump menegaskan bahwa harga obat di AS harus setara dengan negara maju lain, dan mengancam akan mengambil tindakan tegas jika perusahaan tidak menuruti permintaan ini.

Presiden Trump menilai bahwa selama ini orang Amerika membayar hingga tiga kali lipat dibandingkan negara lain demi akses terhadap obat yang sama.

“Kita tidak akan terus membiarkan rakyat Amerika mensubsidi harga murah obat di luar negeri,” kata Trump dalam surat pada Juli 2025.

Selain itu, Trump juga menerbitkan perintah eksekutif pada Mei 2025 yang mendorong layanan penjualan langsung ke konsumen di AS.

3. Rincian harga obat baru dan potensi dampaknya untuk pasien

AstraZeneca mengumumkan bahwa harga baru untuk Farxiga, yang merupakan obat andalan untuk penanganan diabetes tipe 2 ditetapkan sebesar 182 dolar AS (Rp3 juta) per bulan, turun dari harga resmi 599,72 dolar AS (Rp10 juta). Selain Farxiga, inhaler Airsupra untuk penderita asma tersedia dengan harga 249 dolar AS (Rp4,1 juta) per unit, turun hampir 50 persen dari harga awal sebesar 489,25 dolar AS (Rp8,1 juta). Produk lain yang juga masuk dalam program penjualan langsung ini adalah vaksin semprot hidung FluMist, yang dapat dipesan melalui platform daring AstraZeneca.

“Akan ada banyak pasien yang bisa membeli obat seperti Farxiga mulai 1 Oktober 2025 dengan harga lebih rendah. Untuk pasien Medicare dan Medicaid, harga ini juga akan diberlakukan mulai Januari 2026,” ungkap pernyataan resmi AstraZeneca.

Kendati demikian, belum ada kepastian seberapa besar jumlah pasien yang akan benar-benar merasakan manfaat harga baru ini, mengingat sebagian besar pengguna saat ini telah tercakup asuransi swasta, Medicare atau Medicaid. AstraZeneca juga menegaskan bahwa program penjualan langsung ini melengkapi program lama perusahaan, yang membantu banyak pasien mendapatkan obat secara gratis atau dengan biaya minimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team