Jakarta, IDN Times - AstraZeneca, perusahaan farmasi dan biofarmasi di Britania Raya, mengumumkan penundaan investasi sebesar 200 juta poundsterling (Rp4,4 triliun) untuk pengembangan fasilitas riset di Cambridge.
Investasi ini semula dijadwalkan untuk menciptakan 1.000 lapangan kerja baru, tetapi kini dihentikan sementara tanpa kepastian kelanjutan. Keputusan ini merupakan pukulan terbaru bagi industri farmasi di Inggris yang menghadapi tantangan bisnis signifikan.