Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu TTS? Efek Samping Langka Vaksin COVID-19 AstraZeneca

ilustrasi vaksin COVID-19 (unsplash.com/Mika Baumeister)

AstraZeneca, perusahaan farmasi Inggris, mengakui bahwa vaksin COVID-19 buatannya, dapat menyebabkan efek samping langka yang disebut sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS).

Pengakuan dari AstraZeneca ini muncul di tengah tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut dengan tuduhan kerugian parah dan kematian terkait dengan vaksin tersebut.

TTS adalah kondisi langka namun serius yang terkait dengan vaksin COVID-19 tertentu, khususnya vaksin vektor adenovirus seperti vaksin AstraZeneca dan vaksin Janssen dari Johnson & Johnson.

Apa itu TTS?

TTS—juga dikenal sebagai vaccine-induced prothrombotic immune thrombocytopenia (VIPIT) atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT)—adalah sindrom langka yang dilaporkan pada orang yang menerima vaksin COVID-19 vektor adenoviral seperti Vaxzevria (AstraZeneca) dan vaksin Johnson & Johnson/Janssen COVID-19.

TTS terjadi ketika seseorang mengalami pembekuan darah (trombosis) dan jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia).

Trombosis adalah pembentukan bekuan darah, yang dapat mengurangi aliran darah normal di pembuluh darah yang terkena.

Trombositopenia adalah suatu kondisi ketika tidak terdapat cukup trombosit dalam darah. Trombosit biasanya membantu darah membeku (menggumpal), sehingga menghentikan pendarahan berlebihan (misalnya saat kamu terluka dan berdarah).

TTS ditandai dengan pembentukan trombosis dikombinasikan dengan trombositopenia dengan gejala yang biasanya muncul dalam 4–42 hari setelah vaksinasi.

TTS diklasifikasikan menjadi dua tingkatan berdasarkan lokasi trombosis dan tingkat keparahan gejala. Kasus-kasusnya selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan apakah ada paparan heparin baru-baru ini atau tidak.

Tingkat 1:

  • Lokasi trombosis yang jarang terjadi (misalnya otak—trombosis sinus vena serebral [CVST]; atau usus—misalnya trombosis vena splanknikus, yang berhubungan dengan iskemia usus dan pembedahan, vena portal atau trombosis vena dan arteri langka lainnya).
  • Mungkin juga mengalami trombosis secara bersamaan di lokasi yang lebih umum (misalnya trombosis vena dalam atau emboli paru).
  • Jumlah trombosit <150.000 per mikroliter
  • Hasil ELISA anti-PF4 positif (+) mendukung, tetapi tidak diperlukan untuk diagnosis.

Tingkat 2:

  • Tempat umum trombosis seperti kaki atau paru-paru (misalnya tromboemboli vena, trombosis vena dalam, emboli paru).
  • Jumlah trombosit <150.000 per mikroliter
  • Diperlukan hasil ELISA anti-PF4 yang positif.

Tingkat 1 cenderung dikaitkan dengan gejala yang lebih parah dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan tingkat 2. Bukti menunjukkan bahwa tingkat 1 lebih sering terjadi pada kelompok usia yang lebih muda.

Diperkirakan risiko terjadinya TTS setelah dosis satu Vaxzevria (AstraZeneca) adalah sekitar 2,6 per 100.000 orang, dengan mereka yang berusia di bawah 60 tahun mengalami dampak yang lebih parah. Risiko terjadinya TTS setelah dosis dua terjadi pada tingkat yang jauh lebih rendah.

Bagaimana TTS dan pembekuan darah dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca?

ilustrasi sel darah merah (freepik.com/freepik)

TTS adalah efek samping yang sangat langka yang terjadi pada beberapa orang setelah mendapatkan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Risiko TTS tampaknya sedikit lebih tinggi pada orang yang berusia kurang dari 60 tahun.

Penggumpalan darah dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, antara lain:

  • Otak (CVST)
  • Perut (trombosis vena splanknikus).
  • Paru-paru (emboli paru).
  • Vena ekstremitas (trombosis vena dalam/DVT).
  • Arteri (trombosis arteri).

Mekanisme pasti bagaimana TTS bisa terjadi setelah vaksinasi masih diselidiki. Namun, sebagian besar kasus dikaitkan dengan temuan antibodi anti-PF4.

Tidak ada penanda diagnostik yang jelas untuk menunjukkan siapa yang berisiko terkena TTS. Hal ini sedang diselidiki.

TTS tampaknya mirip dengan kondisi autoimun yang dikenal sebagai trombositopenia terinduksi heparin/heparin-induced thrombocytopenia (HIT), yaitu reaksi kekebalan terhadap obat heparin yang berdampak pada fungsi trombosit, sehingga menyebabkan trombosis.

Gejala

Gejala TTS yang memengaruhi otak meliputi:

  • Sakit kepala persisten dan parah.
  • Penglihatan buram.
  • Sulit berbicara.
  • Mengantuk.
  • Kejang atau kebingungan.

Gejala TTS yang memengaruhi area tubuh lainnya meliputi:

  • Sulit bernapas.
  • Nyeri dada.
  • Kaki bengkak.
  • Nyeri perut terus-menerus.
  • Bercak darah kecil di bawah kulit, jauh dari tempat suntikan.

Gejala muncul antara 4 dan 42 hari setelah vaksinasi dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Diagnosis dan pengobatan

ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (freepik.com/DC Studio)

Beberapa orang dengan TTS merasa sangat tidak sehat dan perlu segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Jika dicurigai adanya gumpalan di otak, pasien akan dirujuk ke unit gawat darurat untuk penyelidikan segera.

TTS didiagnosis menggunakan tes darah dan pemindaian, termasuk CT scan.

Perawatan untuk TTS termasuk:

  • Obat antikoagulan atau anti pembekuan darah (selain heparin).
  • Imunoglobulin intravena (IVIG): Infus produk darah yang mengandung antibodi
    prednison dosis tinggi, sejenis obat steroid.

Tidak ada kejadian TTS setelah pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia

Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, tidak ada kejadian TTS setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia. Hal ini berdasarkan surveilans aktif dan pasif yang sampai saat ini masih dilakukan oleh Komnas KIPI.

“Keamanan dan manfaat sebuah vaksin sudah melalui berbagai tahapan uji klinis, mulaiuji klini tahap 1, 2, 3 dan 4 termasuk vaksin COVID-19 yang melibatkan jutaan orang, sampai dikeluarkannya izin edar. Dan pemantauan terhadap keamanan vaksin masih terus dilakukan setelah vaksin beredar” kata Prof Hinky dalam sebuah rilis.

Komnas KIPI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM melakukan surveilans aktif terhadap berbagai macam gejala atau penyakit yang dicurigai terkait dengan vaksin COVID-19, termasuk TTS. Survei dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi yang memenuhi kriteria selama lebih dari satu tahun.

“Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk juga supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” jelas Prof Hinky.

“Jadi, kami melaporkan pada waktu itu tidak ada kasus TTS terkait vaksin COVID-19,” lanjut Prof Hinky.

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19. Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia; 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Setelah surveilans aktif selesai, Komnas KIPI tetap melakukan surveilans pasif hingga hari ini. Berdasarkan laporan yang masuk, tidak ditemukan laporan kasus TTS.

Referensi

National Center for Immunization & Respiratory Diseases - Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Mei 2024. Update: Thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) following COVID-19 vaccination Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) May 12, 2021.
Melbourne Vaccine Education Centre. Diakses pada Mei 2024. Thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS).
Healthdirect. Diakses pada Mei 2024. Thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS).
Mint. Diakses pada Mei 2024. Thrombosis Thrombocytopenia Syndrome: Symptoms of TTS. Rare side-effect of AstraZeneca Covid vaccine explained.
Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Mei 2024. Tidak Ada Efek Samping Akibat Vaksin COVID-19 di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us