6 Pembangkit Listrik Segera Beroperasi Tahun Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -Sebanyak 6 pembangkit listrik yang merupakan bagian dari proyek 35.000 Megawatt (MW ) akan selesai pada tahun ini.
Total kapasitas enam pembangkit listrik yang akan beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date mencapai 2.100 Megawatt (MW). Dengan rincian lima pembangkit berasal dari Power Producer dan satu berasal dari Perusahaan LIstrik Negara (PLN).
Baca Juga: Saling Lempar, PLN Putus Suplai Listrik Penerangan Lampu Jalan
1. Pembangkit didominasi oleh PLTU
Menurut Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana, tiga dari enam pembangkit listrik tersebut masih didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Pembangkit yang akan Commercial Operation Date pada tahun ini, tiga dari enam masih di dominasi oleh PLTU, yaitu PLTU Kalsel, PLTU Jawa-7, dan PLTU Jawa-8," katanya melalui keterangan resminya.
2. Pembangkit yang sudah beroperasi secara komersial 3.617 MW
Selanjutnya ia menjelaskan, berdasarkan data 15 Juni 2019, kapasitas pembangkit yang sudah Commercial Operation Date (COD) sudah mencapai 3.617 MW yang berasal dari 119 unit pembangkit.
Editor’s picks
Di sisi lain, 117 unit pembangkit dengan total kapasitas 20.120 MW saat ini dalam tahap konstruksi, sedangkan yang sudah kontrak tetapi belum konstruksi sebesar 9.515 MW.
"Untuk fase perencanaan tinggal sedikit, yakni hanya 2 persen, 30 pembangkit dengan kapasitas 734 MW. Di tahap pengadaan ada 4 persen, 34 unit pembangkit berkapasitas 1.453," jelasnya.
3. PLN akan membangun 167 unit pembangkit
Lebih jauh lagi, ia menerangkan, dari program 35.000 MW tersebut PLN akan membangun 167 unit pembangkit, dengan kapasitas 8.800 MW.
Sedangkan IPP akan membangun 193 unit pembangkit berkapasitas 26.600 MW.
4. Pembangkit lPP seluruhnya sudah melewati tahap perencanaan
Pembangkit IPP, kata Rida, sudah tidak ada lagi yang berada pada fase perencanaan dan pengadaan.
Sebanyak 36 persen dari 26.600 MW sudah masuk tahap kontrak belum konstruksi, lalu 59 persen atau 15.738 MW sedang dalam tahap konstruksi dan sisanya sudah COD.
Baca Juga: PLN dan Immut Gerebek Kampung Nelayan, Begini Hasilnya