Baru IPO, Ini Rencana Bisnis Jasnita Telekomindo Agar Stabil Di Bursa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Jasnita Telekomindo Tbk perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan layanan jaringan, baru saja mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JAST.
Perusahaan ini melepas saham sebanyak 203,40 juta saham ke publik atau, sebanyak 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Dari aksi korporasi ini perusahaan memperoleh dana senilai Rp50,03 miliar.
1. Dana dari IPO akan digunakan untuk membeli gedung
Direktur Utama Jasnita, Kennard Jr S mengatakan, dana yang didapat dari hasil IPO akan digunakan untuk membeli gedung, mengakusisi PT Sakti Makmur Pratama yang akan dijadikan pusat IT dan melakukan pembelian gedung.
"Kita melakukan pembelian gedung, untuk ekpansi call center kita, lalu kebutuhan project call center kita yang meningkat drastis satu tahun terakhir. Ini akan kita arahkan ekspansinya di sana," jelasnya.
Rinciannya Rp22 miliar akan dialokasikan untuk pembelian gedung, Rp8 miliar untuk mengakusisi perusahaan Sakti Makmur dan sisanya untuk belanja modal perseroan.
2. Pendapatan ditargetkan mencapai 50 persen
Editor’s picks
Tahun ini, Jasnita Telekomindo menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 50 persen. Laba bersih juga ditargetkan tumbuh 10 persen - 15 persen. Perseroan akan mengandalkan bisnis call center dan media luar ruang guna mengerek pendapatan perusahaan di tahun ini.
"Call center saat ini berkontribusi hampir 40 persen kemudian ada lagi kontribusi terbesar dari sisi media di-subdiary atau anak usaha kami, media luar ruang papan iklan di atas motor, itu salah satu kontributor terbesar untuk revenue kami," ungkapnya
3. Bursa saham fluktuatif, tidak menjadi masalah untuk IPO
Di samping itu dia menjelaskan, di tengah gonjang-ganjingnya bursa saham Indonesia, pihaknya tetap berani melakukan IPO sebab perseroan mengklaim bahwa fundamental perusahaan mereka masih bagus.
Dengan melantai di BEI, pihaknya optimis dapat meraih new costumer dengan branding yang semakin dikenal di masyarakat luas.
4. JAST mengalami oversubscribed
Sebagai informasi, pada pembukaan perdana saham JAST langsung melonjak 49,59 persen ke level Rp 368 per saham. Harga penawaran JAST sebesar Rp 246 per saham. Emiten baru ini mengalami oversubscribed lebih dari 7,53 kali setelah masa penawaran umum yang berlangsung pada tanggal 3 - 9 Mei 2019.