Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Ini Kabar Baiknya untuk Ekonomi RI

Asyik sinyal perang dagang As-Tiongkok segera berakhir

Jakarta, IDN Times - Terpilihnya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS bisa menjadi angin segar untuk Indonesia. Ekonom Core Yusuf Rendy Manilet menyebut kemenangan Biden membuat pelaku pasar optimistis bahwa perang dagang antara AS dan Tiongkok akan berakhir. Hal itu dinilai akan berdampak baik Indonesia.

"Seperti yang kita ketahuin dari apa yang disampaikan Biden, bahwa besar kemungkinan dia akan melakukan negosiasi dagang, dan diyakini negosiasi ini akan mengakhiri perang dagang yang sempat dimulai di era Presiden Trump," katanya kepada IDN Times, Minggu (8/11/2020).

1. Tingkat perekonomian Tiongkok akan meningkat dan berimbas pada Indonesia sebagai mitra dagangnya

Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Ini Kabar Baiknya untuk Ekonomi RIIlustrasi bendera Tiongkok (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jika perang dagang antara AS dan Tiongkok berakhir, menurutnya, berpotensi mendorong kembali tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

"Jika perekonomian Tiongkok kembali ke jalur pertumbuhan yang tinggi seperti sebelum pandemik di kisaran 6-8 persen, tentu ini akan berdampak positif bagi Indonesia yang merupakan salah satu partner dagang utamanya," ujarnya.

Baca Juga: Reaksi Orang Terkaya dan Taipan Teknologi atas Kemenangan Biden-Harris

2. Komoditas ekspor unggulan berpotensi untung dan rupiah bisa menguat

Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Ini Kabar Baiknya untuk Ekonomi RIIlustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia mengatakan produk komoditas ekspor unggulan Indonesai seperti batubara dan minyak sawit berpotensi diuntungkan dari hal ini.

Selain itu, terpilihnya Biden juga dinilai dapat mendorong stimulus ekonomi kembali dilakukan dengan quantitative easing. Hal itu berpotensi mendorong masuknya aliran portofolio investasi ke negara berkembang termasuk di Indonesia.

"Masuknya aliran investasi portofolio ke Indonesia berpotensi dan mendorong penguatan nilai tukar rupiah," ujarnya.

3. Kemenangan Biden dan Harris menjadi sejarah baru untuk AS

Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Ini Kabar Baiknya untuk Ekonomi RICalon presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Kemenangan Biden-Harris dalam Pilpres 2020 juga disambut baik para tokoh dunia teknologi ternama dan orang terkaya dunia. Amazon, Facebook, hingga Microsoft ada di antara "raksasa teknologi" yang menyambut kemenangan itu. Vox.com menulis bahwa pernyataan selamat dari para bos perusahaan teknologi raksasa ini, menandakan mereka menganggap pertarungan Biden dengan Presdien Donald J Trump telah usai.

Joe Biden terpilih sebagai pemenang pemilu Amerika Serikat mengalahkan petahana Donald Trump. Dilansir CNN, Sabtu (7/11/20202), Biden akan resmi dilantik menjadi presiden ke-46 AS pada 20 Januari 2021. Dia akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS.

Empat hari setelah pemilu, Biden mendapat lebih dari 270 suara elektoral, lebih dari total suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan langkah ke Gedung Putih. Perolehan terakhir pasangan ini ialah 290 suara elektoral, unggul dari pasangan Trump dan Mike Pence yang mendapatkan 214 suara.

Tak hanya Biden yang mencetak sejarah, Kamala menjadi perempuan pertama sekaligus warga berkulit berwarna pertama yang menjadi wakil presiden. Melansir The New York Times, kemenangan Biden-Harris mencetak rekor modern dengan jumlah pemilih yang banyak meski berlangsung di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Belum Terima Hasil Pemilu, Trump Anggap Joe Biden Kolusi dengan Media 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya