COVID-19, Bank Mandiri Restrukturisasi Utang Debiturnya Rp60,8 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, hingga 29 Mei 2020, Bank Mandiri telah merestrukturisasi lebih dari 323.000 debitur dengan nilai Rp60,8 triliun atau 8 persen dari total kredit Bank Mandiri.
Dari total debitur yang direstrukturisasi, 72 persen di antaranya merupakan debitur segmen Small Medium Enterprise (SME) dan Mikro atau UMKM dengan nilai sebesar Rp25,6 triliun.
"Bank Mandiri juga beradaptasi dan berfokus pada restrukturisasi kredit pada debitur yang terdampak COVID-19, serta tetap melakukan penyaluran kredit tapi tetap secara selektif," kata Royke melalui diskusi online, Senin (8/6).
1. Ini skema yang dilakukan Bank Mandiri dalam merestrukturisasi kredit
Baca Juga: Bank Mandiri Tunda Ekspansi ke Korea Selatan Akibat Virus Corona
Royke menjelaskan, skema yang dilakukan perseroan untuk merestrukturisasi debitur antara lain penundaan angsuran pokok dan bunga (grace period), perpanjangan tenor, dan perubahan angsuran.
Hal itu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 11/POJ.03/2020 tentang stimulus perekonomian sebagai kebijakan countercyclical di tengah pandemik COVID-19.
"Kami terus memonitor perkembangan perekonomian nasional maupun global untuk menentukan langkah-langkah berikutnya," katanya.
2. Cara Bank Mandiri menjaga kecukupan likuiditas
Royke menjelaskan, saat ini salah satu yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghadapi efek pandemik terhadap bisnis perusahaan yakni dengan menjaga kecukupan likuiditas.
Beberapa di antaranya dengan penerbitan obligasi Rupiah sebesar Rp1 triliun dan emisi global bonds US$500 juta, serta meningkatkan pengumpulan dana murah, serta meningkatkan pengumpulan dana murah.
3. Kredit UMKM Bank Mandiri hingga Maret mencapai Rp89,2 Triliun
Untuk diketahui, kredit UMKM Bank Mandiri hingga Maret 2020 mencapai Rp89,2 triliun, tumbuh 6,90 persen secara year on year, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM. Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Maret (YtD), total KUR yang disalurkan mencapai Rp6,58 triliun, tumbuh 27,2 persen secara tahunan dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur.
“Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas asset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan,” ujar Royke.
Baca Juga: Kementerian BUMN-Bank Mandiri Siapkan Asuransi Rp1 T bagi Tenaga Medis