Efikasi Vaksin Sinovac di RI Paling Rendah, Ini Kata Bio Farma

Efikasi vaksin Sinovac juga rendah dari Brasil

Jakarta, IDN Times - Hasil analisis vaksin CoronaVac dari uji klinis di Bandung, Jawa Barat menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan hasil uji klinis di Turki sebesar 91,25 persen dan Brasil yang belakangan merevisi angka efikasi menjadi 78 persen.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan tingkat efikasi vaksin COVID-19 tidak bisa dibandingkan dengan angka. Menurut dia, ada beberapa faktor yang menentukan efikasi vaksin COVID-19 di antaranya melalui pemilihan subjek.

"Banyak faktor yang menentukan seperti pemilihan subjek, jumlah subjek, disiplin subjek, dan lain-lain," katanya kepada IDN Times, Senin (11/1/2020).

1. Subjek vaksin asal Sinovac di Indonesia tidak sebanyak di Brasil dan Turki

Efikasi Vaksin Sinovac di RI Paling Rendah, Ini Kata Bio FarmaVaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Honesti melanjutkan, subjek atau relawan yang mengikuti proses uji klinis CoronaVac di Indonesia tidak sebanyak di Brasil dan di Turki. Sehingga menurut dia, kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan

Terdapat sebanyak 1.620 relawan yang mengikuti uji klinis fase tiga dari vaksin dari Sinovac, CoronaVac yang dilakukan tim daei Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Sebagai perbandingan, Uluji klinis di Brasil melibatkan 13 ribu relawan. Sedangkan di Turki melibatkan lebih dari tujuh ribu relawan. Namun, hasil sementara yang diumumkan pada Kamis kemarin diambil dari data terhadap 1.322 relawan saja. 

Baca Juga: Efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia Lebih Rendah dari Turki dan Brasil

2. Ada efek samping setelah vaksinasi dilakukan

Efikasi Vaksin Sinovac di RI Paling Rendah, Ini Kata Bio FarmaIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyampaikan, vaksin CoronaVac COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Sinovac Biotech Ltd aman digunakan. Menurut Penny, efikasi vaksin Sinovac di Indonesia 65,3 persen. 

Meski demikian, Penny melanjutkan, ada efek samping yang akan ditimbulkan setelah vaksinasi. Namun efek sampingnya tidak berbahaya. 

"Secara keseluruhan menunjukkan Vaksin CoronaVac aman, dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ujarnya. 

3. Berikut efek samping ringan dan berat setelah penyuntikan vaksin

Efikasi Vaksin Sinovac di RI Paling Rendah, Ini Kata Bio FarmaIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Penny menyampaikan, hasil tersebut merupakan evaluasi terhadap data dukung keamanan vaksin CoronaVac COVID-19 dari uji klinis fase tiga di Indonesia, Turki, dan Brasil yang dipantau sampai tiga bulan setelah penyuntikan dosis yang kedua.

Dia menyebutkan, efek samping ringan tersebut berupa efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot, dan demam. Sedangkan efek samping berat yakni sakit kepala, gangguan kulit, atau diare

"Yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai 1 persen efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," ujar Penny.

Baca Juga: [BREAKING] Efek Samping Vaksin Sinovac, Nyeri Hingga Diare 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya