Gandeng Fintech, Bank Permata Salurkan Kredit ke Emak-Emak

Perempuan lebih bertanggung jawab dalam atur keuangan

Cianjur, IDN Times - PT Bank Permata Tbk, agresif menjadi penyalur kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, sejak 2017 lalu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BNLI ini pun, telah menggandeng perusahaan financial technology (fintech).

Mereka bekerja sama dengan Amartha untuk menyalurkan kreditnya kepada perempuan yang berwirausaha di pedesaan. Ia menjelaskan skema kerja sama itu disebut sebagai skema channeling.

"Kita kerja sama dengan fintech atau BPR untuk penyaluran ke ibu-ibu yang berwirausaha, nah itu namanya skemanya channeling," kata Head Asset Product SME Bank Permata, Yoseph Jaka Guntara Marbun di Cianjur, Kamis (10/10).

1. Bank Permata tetap menjadi penyalur

Gandeng Fintech, Bank Permata Salurkan Kredit ke Emak-EmakIDN Times / Auriga Agustina

Melalui skema channeling artinya Bank Permata menyalurkan pembiayaannya melalui Amartha, untuk disalurkan kembali ke nasabahnya. Kendati begitu, pinjaman tersebut tetap dicatat di Permata sebagai pinjaman perbankan atau produk mereka.

Hingga saat ini, program channeling Bank Permata dan Amartha sudah berjalan di daerah Jawa Barat. "Kalau channeling ini debiturnya Bank Permata, dicatatnya. Ini sudah jalan di daerah Jawa Barat dan daerah Bogor," jelasnya.

Baca Juga: Literasi Keuangan, Permata Bank Gelar CERITA di SLB Tunas Bangsa

2. Skema channeling memiliki performa yang bagus

Gandeng Fintech, Bank Permata Salurkan Kredit ke Emak-EmakIDN Times / Auriga Agustina

Ia pun mengklaim skema channeling ini memiliki performa yang cukup bagus. Hingga sekarang sudah ada kurang lebih 500 costumer small medium enterprise (SME).

"Cukup bagus perfomanya kita cukup senang bisa membantu UMKM dan wirausaha semakin berkembang, Jawa Barat sendiri kurang lebih costumer SME 15 ribu," tuturnya.

3. Perempuan berhak mendapatkan modal

Gandeng Fintech, Bank Permata Salurkan Kredit ke Emak-EmakIDN Times / Auriga Agustina

Jaka pun menjelaskan, jika mengacu pada konsep Grameen Bank dari Bangladesh yang dijalankan oleh Proffesor Muhammad Yunus, perempuan memang berhak mendapatkan modal untuk perubahan taraf ekonomi.

"Sebab, perempuan siap untuk perubahan. Lalu, perempuan lebih bertanggung jawab atas keuangan, ketiga lebih memikirkan keluarga. Jadi dia akan berpikir seribu kali kalau uang hilang. Itu alasannya kenapa ibu-ibu," katanya.

4. Berikut syarat pendanaan UMKM dari Permata Bank

Gandeng Fintech, Bank Permata Salurkan Kredit ke Emak-EmakIDN Times / Auriga Agustina

Dalam memberikan pendanaan untuk UMKM, Permata Bank tidak melihat jumlah karyawan. Yang jelas, untuk jenis usaha mikro, kekayaan bersih harus kurang dari Rp50 juta, penjualan tahunan kurang dari Rp300 juta.

Lalu, untuk jenis usaha kecil, kekayaan bersih harus lebih dari Rp50 juta hingga kurang dari Rp500 juta, sementara penjualan tahunan harus lebih dari Rp300 juta dan kurang dari Rp2,5 miliar.

Kemudian, untuk jenis usaha menengah, lebih dari Rp500 juta dan kurang dari Rp10 miliar. Penjualan tahunannya, lebih dari Rp2,5miliar dan kurang dari Rp50 miliar.

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Transaksi, Amartha Luncurkan Layanan Dana Lender

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya