Pegawai Telkom Meninggal Kena Virus Corona, Ini Kata Kementerian BUMN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara soal seorang karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang meninggal akibat virus corona di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur, pada Selasa (3/3).
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan para pegawai Telkom yang sempat berhubungan langsung dengan karyawan yang meninggal tersebut, sudah dikarantina.
"Untuk yang Telkom itu sudah langsung dilokalisir, org-orang yang emang berhubungan dengan lingkungan kerja dia. Itu langsung sudah di lokalisir, untukself quarantine sambil kita pantau perkembangan kesehatan mereka masing-masing," kata Arya melalui pesan WhatsApp, Minggu (15/3).
1. Kementerian BUMN sudah mengantisipasi hal itu
Selanjutnya, dia mengatakan meski pegawai tersebut sempat dikatakan negatif virus corona, namun Kementerian BUMN sudah mengantisipasi kondisi apabila dia positif.
"Tempat kerja dia pun sebenernya, walaupun kemarin dikatakan negatif kita sudah langsung lakukan pembersihan juga. Kita sudah antisipasi sebelumnya juga," ujarnya.
Baca Juga: Pegawai Telkom Bekasi Diduga Suspect COVID-19 Meninggal di Cianjur
2. Ridwan Kamil sebut pasien meninggal yang dirawat di RSDH Cianjur positif corona
Editor’s picks
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan pegawai Telkom yang dirawat di RS dr Hafidz (RSDH) Cianjur, 3 Maret 2020 lalu, meninggal karena positif virus corona. Sebelumnya, pemerintah pusat membantah pasien tersebut meninggal karena virus corona.
"Tujuh positif itu dua warga Depok, satu warga Cianjur yang meninggal dunia, dua pasien di Kabupaten Bekasi yang merupakan istri dan anak dari pasien di Cianjur, satu di Kota Bandung, dan satu di Kota Cirebon, di RSUD Sunan Gunung Jati," ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/3).
3. Pasien yang meninggal akibat virus corona sering mengalami gangguan kesehatan
IDN Times sebelumnya memberitakan, pegawai Telkom tersebut memang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan sejak 2010, pegawai yang meninggal tersebut memiliki keluhan seperti sering mengalami radang saluran napas dan batuk pilek.
Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus tersebut dengan menyampaikan imbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Kami juga menyosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus corona, mengimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam," ujarnya.
Baca Juga: Sempat Disebut Negatif, Warga Cianjur Ternyata Meninggal karena Corona