PT INTI Tunggak Gaji Karyawan karena Apes pada Proyek Rugi Besar

Keuangan perseroan megap-megap lima tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau PT INTI membenarkan kabar mengenai tertundanya gaji karyawan mereka. Direktur Utama PT INTI Otong Iip menegaskan bahwa pembayaran gaji karyawan mulai tertunda sejak Mei 2019.

Otong menjelaskan tertundanya gaji karyawan disebabkan cash flow operation
(CFO) dan ekuitas perusahaan pelat merah tersebut, berada di posisi negatif. Berdasarkan laporan keuangan 2019, mereka memiliki jumlah utang yang tidak sedikit. Total liabilitas PT INTI mencapai Rp 1,6 triliun.  

"Kondisi tekanan keuangan
yang cukup berat ini sudah terjadi sejak lima tahun terakhir, terhitung sejak 2014 hingga 2019, di mana laba ditahan pada Neraca Perusahaan sudah negatif," katanya melalui keterangan, Kamis (18/9/2020).

1. Proyek apa dikerjakan PT INTI

PT INTI Tunggak Gaji Karyawan karena Apes pada Proyek Rugi BesarIlustrasi rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menjelaskan penyebab terjadinya tekanan keuangan pada perseroan dikarenakan proyek-proyek masa lalu yang dikerjakan oleh perusahaan
mengalami kerugian yang cukup besar. "Hal ini terus berlanjut hingga perusahaan memiliki utang nonproduktif mencapai 90 persen," ujarnya.

Namun, Otong tidak menjelaskan proyek apa yang menyebabkan perusahaan harus merugi. Mengutip keterangan melalui web perseroan, ada beberapa proyek beeskala nasional yang tengah digarap oleh INTI di antaranya, poyek pembangunan perangkat sistem navigasi penerbangan Automatic Depedent Surveillance-Broadcast (ADS-B) di enam bandara di Papua serta satu bandara di Jayapura.

Selain itu, PT INTI juga mengerjakan bisnis Asset Management System (AMS) perangkat telekomunikasi Network Terminal Equipment (NTE) IndiHome milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Kontrak bisnis AMS itu terdiri dari pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan perangkat (repair) Optical Network Terminal (ONT), repair Set Top Box (STB), serta pembongkaran secara keseluruhan perangkat terpasang di rumah konsumen yang sudah berhenti berlangganan IndiHome (dismantling) NTE.

Baca Juga: Gaji Karyawan PT Inti Macet, Apa Nih Solusi dari Kementerian BUMN?

2. Pihak manajemen mulai mengangsur gaji karyawan

PT INTI Tunggak Gaji Karyawan karena Apes pada Proyek Rugi Besar

Meski begitu, lanjut Otong, pihak manajemen tetap berusaha membayarkan gaji sesuai dengan kemampuan cash perusahaan. Menurutnya, pembayaran utang gaji secara bulanan terus dilakukan dan tercatat selama kurun waktu 2020

"Setiap bulan, ada pembayaran angsuran utang gaji hingga Agustus 2020. Pada bulan Agustus 2020, karyawan menerima angsuran utang gaji untuk gaji bulan Februari 2020 senilai satu juta rupiah per pegawai," ujarnya.

Keterangan itu senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Serikat Pekerja PT INTI Ridwan Al Faruq. Dia menyatakan hanya mendapatkan uang Rp1 juta dari perusahaan pada Februari lalu. Padahal, seharusnya gaji yang dia terima lebih dari itu.

"Jadi misalnya bulan ini dibayar Rp1 juta, bulan berikutnya yang dibayar sisa kekurangan gaji di bulan Februari itu," katanya kepada IDN Times, Selasa (8/9/2020).

 

3. Berikut solusi yang akan dilakukan perseroan untuk memperbaiki bisnis

PT INTI Tunggak Gaji Karyawan karena Apes pada Proyek Rugi BesarIlustrasi untung rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun solusi yang akan dilakukan oleh perseroan untuk memperbaiki kinerja keuangan, kata Otong dilakukan melalui transformasi bisnis dengan memperbesar pola business to business (B2B) dengan Telkom Group. 

"Transformasi keuangan dengan melakukan restrukturisasi atas utang PT INTI dan perolehan dana talangan dari berbagai  sumber dengan tetap berpedoman pada kaidah tata kelola Perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG, " ujarnya. 

Baca Juga: Apes, Gara-gara Corona 4 BUMN Ini Rugi Hingga Triliunan Rupiah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya