Lebarkan Lini Bisnis, Sampoerna Group Luncurkan Emas WARIS 

Tren emas dinilai positif hingga 3 tahun kedepan

Jakarta, IDN Times - PT Sampoerna Gold Indonesia melebarkan lini bisnis dengan meluncurkan Emas WARIS dengan tingkat kemurnian 99,99 persen.

CEO PT Sampoerna Gold Indonesia John Aryananda, mengatakan emas WARIS ini dilengkapi dengan lebel dan kode QR unik guna menjaga keaslian barang. 

"WARIS juga dapat diwariskan ke generasi berikutnya tanpa mengurangi nilai karena tren harga emas yang terus meningkat hingga lebih dari 100 persen selama 10 tahun terakhir," katanya di Jakarta, Senin (11/11).

1. Ini alasan mengapa masyarakat harus investasi emas

Lebarkan Lini Bisnis, Sampoerna Group Luncurkan Emas WARIS IDN Times / Auriga Agustina

Ia menjelaskan, ada sejumlah alasan mengapa masyarakat harus memilih emas WARIS sebagai instrumen investasi.

Pertama, karena likuiditas emas WARIS terjamin dan mudah dijual kembali di pasar, tanpa membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, WARIS juga dijamin keaslianya, karena kadarnya yang hampir 100 persen.

"WARIS merupakan bentuk komitmen kami dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera, stabil secara finansial, dan siap dengan tantangan-tantangan di masa depan," ucapnya.

Baca Juga: Beredar Daftar Harga Rokok yang Naik di 2020, Sampoerna: Itu Tak Benar

2. Akan meluncurkan 100 Kg emas hingga akhir tahun

Lebarkan Lini Bisnis, Sampoerna Group Luncurkan Emas WARIS IDN Times / Auriga Agustina

Ia menambahkan, hingga akhir tahun, Sampoerna Gold akan meluncurkan 100 kg emas dengan spesifikasi 10 gram emas batangan, harga yang dibandrol untuk 1 gram emas batangan senilai Rp750 ribu per gram, dan akan menyesuaikan harga emas global.

Sementara, tahun depan pihaknya akan menambah variasi emas dengan spefikasi yang beragam, mulai dari 3 gram, 5 gram hingga 10 gram.

3. Tren emas dinilai positif hingga 3 tahun kedepan

Lebarkan Lini Bisnis, Sampoerna Group Luncurkan Emas WARIS IDN Times / Auriga Agustina

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan prospek emas hingga tiga tahun kedepan masih menarik untuk dikoleksi, apalagi tren ketidakpastian global masih terus membayangi perekonomian, belum lagi akibat hal tersebut tren suku bunga secara global menjadi rendah.

"Kalau tren ini berlanjut dalam jangka waktu yang lama deposito, rupiah,surat utang akan kurang menarik, orang akan melirik emas," katanya di Jakarta, Senin (11/11).

Baca Juga: Yuk Intip 10 Potret Megah Crazy Rich Asian ala Keluarga Sampoerna

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya