Serapan Rendah, Anggaran Subsidi Bunga UMKM Disebut Terlalu Besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengaku, anggaran yang dialokasikan Rp35,28 triliun untuk program subsidi bunga terlalu besar.
"Memang kita lihat kurang tepat menghitung di awal. Pagunya itu terlampau besar. Jadi realisasi penyerapannya cukup kecil," katanya melalui virtual, Jumat (4/9/2020).
1. Subsidi bunga baru mencapai 8 persen, sebesar Rp3 triliun
Dia menyebut hingga saat ini, realisasi untuk subsidi bunga baru mencapai Rp3 triliun atau hanya sekitar 8 persen, dari program tersebut. "Program subsidi UMKM ini budget-nya juga besar Rp 35 triliun, tapi baru kita serap Rp 3 triliun," tegasnya.
Hingga akhir tahun, pemerintah memprediksi realisasi program tersebut paling besar hanya mencapai sekitar 28 persen. "Hitungan kami mungkin sampai akhir tahun subsidi bunga ini paling jatuhnya ya Rp8-10 triliun," ujarnya.
Baca Juga: Satgas PEN: Sisa Anggaran Rp35 Triliun untuk UMKM Bakal Direalokasi
2. Anggaran program yang tak terrealisasi akan dialihkan ke program bantuan lain
Karena itu, Satgas PEN nantinya berencana mengalihkan anggaran program yang tak terrealisasi ke program bantuan lain bagi UMKM. "Jadi tetap masih ada sisa, sisanya rencananya kita bisa konversikan ke tempat lain, selama masih dalam pagu UMKM," ucapnya.
3. Realisasi anggaran UMKM mencapai Rp58,53 triliun
Untuk bantuan UMKM dalam PEN, pemerintah menganggarkan Rp123,46 triliun secara keseluruhan. Anggaran tersebut untuk enam jenis program yakni, Penempatan Dana, Banpers Produktif, Subsidi Bunga, Penjamin Modal Kerja, PPh Final UMKM DTP, Pembiayaan Investasi Korporasi.
Adapun per hari ini Jumat (4//9/2020), realisasi penyerapan dari anggaran bantuan UMKM mencapai Rp58,53 triliun atau 47,41 persen dari pagu.
Baca Juga: Yes, UMKM Bakal Dapat Kredit Lunak Bunga 0 Persen dari Jokowi