Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal III Bisa Minus 2 Persen

Sinyal resesi?

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan 2020 berada di kisaran 0 persen hingga minus 2 persen. Sebab pergerakan perekonomian secara nasional belum solid.

"Kuartal III downside risknya tetap menunjukkan sesuatu yang nyata," kata dia melalui virtual, Selasa (25/8/2020).

1. Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun di kisaran minus 1,1-0,2 persen

Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal III Bisa Minus 2 PersenIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan proyeksinya, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2020 akan berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

Menurut dia, kunci utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah konsumsi dan investasi.

"Kalau konsumsi dan investasi masih negative zone, meskipun pemerintah all out dari segi belanjanya, akan sangat sulit masuk di dalam zona netral 0 persen tahun 2020 ini," ujarnya.

2. Pertumbuhan ekonomi akan bergantung konsumsi dan investasi

Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal III Bisa Minus 2 Persenilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia mengatakan, untuk itu pihaknya akan melihat apakah konsumsi di kuartal III atau IV bisa kembali masuk ke zona netral.

"Makanya kemarin presiden minta beberapa menteri mulai fokus melihat indikator investasi. karena kuartal II kemarin kontraksinya cukup dalam," katanya.

Untuk diketahui pada kuartal kedua tahun lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh negatif 5,51 persen secara year on year. Sementara realisasi investasi pada kuartal II tahun 2020 mengalami penurunan 4,3 persen menjadi Rp 191,9 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp200,5 triliun.

Kendati begitu, Sri mulyani berharap pada kuartal III dan kuartal IV ekonomi bisa mulai pulih kembali setidaknya mendekati 0 persen.

3. Sri Mulyani optimistis bansos bisa dorong konsumsi

Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal III Bisa Minus 2 PersenMenkeu, Sri Mulyani (IDN Times/Auriga Agustina)

Sri Mulyani mengatakan sangat optimistis bantuan sosial untuk mendorong konsumsi dapat menstimulus ekonomi masyarakat miskin. Walaupun ada kendala data, paling tidak bansos sedang berjalan dan sebagian sudah diberikan kepada masyarakat.

"Memang kenaikan belanja bansos itu sangat signifikan. memang kunci dari konsumsi ini tidak hanya berasal dari bansos. karena kalau hanya dari bansos tidak bisa mengungkit konsumsinya mendekati 0 persen, meski masih akan bisa negatif kalau kelas menengah atau belum melakukan recovery belanja konsumsinya," ujarnya.

Baca Juga: Asyik! Sri Mulyani Bilang Guru Honorer Juga Bakal Dapat Subsidi Gaji

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya