Tersandung Ombibus Law, IHSG Terjungkal ke Zona Merah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah 2,713 poin atau 0,05 persen ke level 5.036,429, pada perdagangan Jumat (9/10/2020). Sebanyak 128 saham menguat, 69 saham melemah dan 141 saham tidak mengalami perubahan.
Adapun volume perdagangan tercatat sebanyak 279,634 juta lembar saham, frekuensi tercatat 14,731 kali. Sementara investor membukukan transaksi sebesar Rp146,290 miliar.
1. IHSG masih dibayangi Omnibus Law yang menjadi UU
Baca Juga: Takut Investasi Bodong? Coba Investasi di Sukuk Ritel SR013
Padahal, sebelumnya Analis Artha Sekuritas Dennies Chritoper Jordan menyatakan, IHSG diprediksi menguat terbatas. Namun dia mengakui perlu diwaspadai rentang penguatan mulai terbatas dan rawan terjadi koreksi.
"Dari dalam negeri masih ada tekanan terkait kondisi politik akibat disahkan RUU Omnibus Law dan masih tingginya kasus harian COVID-19," ujarnya.
2. Bursa AS ditutup menguat
Editor’s picks
Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones itutup 28,425.51 menguat 0,43 persen, NASDAQ ditutup 11,420.98 atau menguat 0.50 persen, S&P 500 ditutup 3,446,83 atau menguat 0,80 persen. Bursa saham AS ditutup menguat kembali setelah adanya sinyal bahwa dana stimulus COVID-19 kembali dibahas oleh Nancy Pelosi dan Steven Mnuchin.
Dennies mengatakan, pembahasan lebih terfokus pada menentukan seberapa pentingnya pemberian stimulus pada kondisi sekarang. Sehingga pergerakan bursa AS akan bergantung pada berita kebijakan stimulus.
3. Berikut saham yang menjadi rekomendasi Dennies
Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi Dennies hari ini ialah:
PT Bukit Asam Tbk dengan target harga Rp2.070 per saham – Rp2.100 per saham
PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBN8 dengan target harga Rp4.750 per saham – R 4.820 per saham
PT Wijaya Karya Tbk dengan target harga Rp1.220 per saham – Rp1.250 per saham.
Baca Juga: 11 Istilah tentang Saham yang Perlu Diketahui Investor Pemula