Forum Bisnis Indonesia Updates 2025: Green Investment. (dok. KJRI Sydney)
Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono menyampaikan, Indonesia dan Australia berkomitmen terhadap investasi hijau di tengah-tengah tantangan ekonomi global, dengan memprioritaskan transisi energi, pengembangan infrastruktur, dan industri berkelanjutan.
Dalam kunjungan terbaru Perdana Menteri Albanese ke Jakarta pada 14 Mei 2025 lalu, kedua pemimpin menyambut peluang ekonomi dalam transisi global menuju Net-Zero Emission 2050 dan mengumumkan inisiatif baru, termasuk KINETIK Fund for Green Infrastructure sebesar 50 juta dolar Australia, yang diluncurkan di bawah Australia-Indonesia Climate and Infrastructure Partnership.
Penerapan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan tren global yang saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pengembangan investasi hijau. Sebagai contoh, Nickel Industries, perusahaan nikel Australia yang beroperasi di Indonesia, baru saja memperoleh predikat Blue PROPER oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Capaian ini mampu membuka peluang dan kepercayaan investor global atas compliance dan komitmen perusahaan terhadap investasi hijau.
Dalam hal investasi hijau, Australia telah lama berkecimpung di berbagai sektor riil, termasuk agrikultur, kesehatan, pertambangan, dan pendidikan.
Dampak investasi tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang. Meskipun sektor energi telah berkembang pesat, masih terdapat peluang besar untuk memperluas investasi hijau ke sektor lain, termasuk kesehatan.
Di sektor kesehatan, ESG berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang menerapkannya. Program seperti community development memungkinkan perusahaan berkolaborasi dengan pekerja lokal untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Dukungan sektor swasta dalam penguatan ESG sangat penting, sebagaimana dukungan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi dan kompetisi yang sehat. Berbagai inisiatif telah dilakukan untuk memperkuat pertumbuhan berbagi keuntungan (share growth) antara Indonesia dan Australia, memperkokoh kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.