Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Curhat Ketua Bidang Keprofesian Perhapi: Hidup Saya untuk Tambang

IDN Times/Yohanes

Jakarta, IDN Times - Masagus Ahmad Azizi, Ketua Bidang Keprofesian Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menceritakan bagaimana awal dirinya bisa terlibat dalam profesi pertambangan. Pria yang mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) hingga Strata 3 (S3) fakultas pertambangan itu ia memaparkannya dalam rangkaian acara Indonesia Writers Festival (IWF) 2019 pada sesi 'Mining For Life'.

"Saya berkembang di dunia tambang. Hidup saya untuk tambang,'' katanya di Gedung D, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (7/9).

1. Pernah bekerja di dunia persinetronan

IDN Times/Yohanes

Pria yang akrab disapa Agus itu, menceritakan bahwa dirinya pernah hidup di dunia persinetronan, sebagai Financial Project Sinetron. "Tapi dunia Sinetron bukan dunia saya. Saya apply untuk ke tambang terus saya diterima di Bengkulu, (perusahaan) tambang batu bara," jelasnya.

2. Dihadapkan dengan pilihan sulit karena passion pada dunia pendidikan

itb.ac.id

Agus melanjutkan, ia sempat dibuat sulit akan pilihannya. Sebab, pendidikan adalah passion-nya. Ketika masih duduk di bangku perkuliahan, Agus pernah bertugas membantu pekerjaan dosennya. Ia kemudian memperoleh beasiswa melanjutkan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1998.

"Kemudian, tahun 2001 awal saya ditawari sama (Universitas) Trisakti untuk jadi Dosen. Langsung saya terima. Itu memang passion saya sampai sekarang," jelasnya.

Menurut Agus, ilmu pertambangan yang ia peroleh tidak ingin sekedar teori yang diterapkan pada mahasiswa. Melainkan, diterapkan pula pada Industri. "Sehingga, apa yang menjadi passion saya sekarang adalah bagaimana ilmu saya bisa bermanfaat bagi Industri," terangnya.

3. Disertasi yang digunakan untuk pemerintah

Pada 2009, saat dirinya melanjutkan jenjang S3, ia memiliki topik disertasi mengenai probability of failure atau probabilitas longsor pada lereng pertambangan. Bahkan, hasil disertasinya dijadikan sebagai poin penting yang tercantum pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 Tahun 2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik.

"Sebelum 2009, indikator yang dipakai adalah faktor keamanan saja. Nah yang saya lihat itu (faktor probabilitas)," jelasnya.

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2019. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2019 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesia Through Writing ini dilangsungkan pada 6 hingga 7 September 2019 di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang.

IWF 2019 sendiri menghadirkan lebih dari 30 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Najwa Shihab, Rosiana Silalahi, Ivan Lanin, Marchella FP, Gina S. Noer, Sheila Timothy, Dewi Lestari, Reza Rahadian, Trinity, Windy Ariestanty, Ayu Utami, Henry Manampiring, Angkie Yudistia dan masih banyak lagi.

Ajang penulisan terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 5.000-an penggiat dunia literasi dan kreatif. Simak dan ikuti terus perkembangan IWF 2019 di situs kami, IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us