Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20251030_140908_YouTube.jpg
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Pembukaan Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). (YouTube/Universitas Muhammadiyah Malang)

Intinya sih...

  • Bahlil mengaku memahami kritik mahasiswa sebagai gizi bagi dirinya

  • Bahlil menuding hoaks soal etanol datang dari importir yang tidak ingin kuota impor dipangkas

  • Bahlil menjelaskan bensin campuran etanol untuk mengurangi impor demi kedaulatan energi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia secara terbuka menantang mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus untuk menggelar diskusi terbuka.

Bahlil mempersilakan mahasiswa mengadakan forum tersebut untuk mengadu argumentasi mengenai isu bahan bakar minyak (BBM) dengan campuran gasoline dan etanol yang kini menjadi perdebatan publik.

Hal itu dikatakan Bahlil saat menyampaikan pidato dalam acara Pembukaan Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu (29/10/2025), disiarkan melalui saluran YouTube Universitas Muhammadiyah Malang.

"Saya juga meminta kepada mahasiswa Cipayung Plus, silakan bikin diskusi, saya datang untuk kita bisa beradu argumentasi. Mau dari jam 7 pagi sampai jam 7 pagi pun sebagai mantan aktivis, saya siap untuk berdiskusi dengan kalian. Yang penting punya data, gak ada masalah," kata Bahlil.

1. Bahlil sebut kritik mahasiswa sebagai gizi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Pembukaan Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). (YouTube/Universitas Muhammadiyah Malang)

Bahlil mengaku memahami betul posisi mahasiswa. Dia menceritakan pengalamannya sewaktu masih menjadi mahasiswa, di mana kerap melakukan protes di depan umum ketika gubernur atau menteri menyampaikan pidato.

Oleh karena itu, mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menyatakan kritik yang disampaikan para mahasiswa adalah gizi bagi dirinya. Dia sama sekali tidak membenci mahasiswa.

"Saya juga dulu waktu mahasiswa, gubernur, menteri pidato, waktu itu saya sering protes di depan publik. Jadi adik-adik saya, kalian kritik itu gizi bagi saya. Bukan saya membenci kalian, kalian adalah bagian daripada kebesaran saya semua," tuturnya.

2. Bahlil sebut hoaks soal etanol datang dari importir

ilustrasi etanol (pexels.com/ThamKC)

Bahlil lantas menyinggung pihak yang menyebarkan informasi bohong atau hoaks mengenai etanol. Dia menuding mereka adalah orang-orang yang tidak menginginkan kuota impor dipangkas demi terwujudnya kedaulatan negara.

"Yang mengatakan hoaks ini adalah orang-orang yang tidak ingin untuk kuota impornya dipangkas untuk menuju kedaulatan negara. Saya bisa bertarung bapak ibu semua," paparnya.

Dia sengaja mengangkat isu etanol ke publik. Tujuannya adalah membuka ruang diskusi dan perdebatan yang sehat secara intelektual, karena dia menegaskan tidak akan pernah mundur dari debat yang konstruktif.

"Saya mantan aktivis dan tidak pernah mundur untuk melakukan perdebatan-perdebatan intelektual yang konstruktif," tegas Bahlil.

3. Mengurangi impor demi kedaulatan energi

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Bahlil menjelaskan alasan di balik sikap tegasnya. Dia menyebut penemuan mengenai manfaat etanol bukan hanya berasal dari ahli minyak di Indonesia, melainkan sudah diakui oleh para ahli di hampir seluruh negara.

Tujuan utama pemerintah mendorong bensin campuran etanol adalah untuk mengurangi kuota impor bensin yang selama ini dikuasai oleh importir.

Bahlil menyebut, jika Indonesia mengurangi impor bensin, ruang pekerjaan para importir akan berkurang. Oleh sebab itu, mereka berupaya agar Indonesia terus mengimpor, demi mempertahankan keuntungan mereka.

"Mereka tidak ingin agar Indonesia mengurangi impor dan kita impor, impor, impor dan impor terus. Ini tujuannya," tambahnya.

Editorial Team