Bahlil Setujui Rencana Pengembangan Proyek Migas Senilai Rp280 T

Intinya sih...
- Menteri ESDM menyetujui rencana pengembangan lapangan migas Geng North dan Gehem dengan nilai investasi Rp280 triliun.
- Persetujuan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi migas dan mengonversi sumber daya menjadi produksi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyetujui plan of development (POD) atau perencanaan pengembangan lapangan migas Geng North dan Gehem. Adapun nilai investasinya mencapai Rp280 triliun.
“Pemberian persetujuan POD pada proyek PSN Hulu Migas tersebut terhitung cepat karena sejak penemuan giant discovery Geng North di Oktober 2023, maka dalam waktu 10 bulan POD-nya sudah disetujui," kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro dikutip dari ANTARA, Jumat (23/8/2024).
Menurutnya, itu adalah salah satu upaya untuk meningkatkan produksi migas dan implementasi salah satu strategi, yaitu mengonversi sumber daya (resource) ke produksi.
Adapun persetujuan tersebut tertuang dalam Surat Menteri ESDM Nomor: T-351/MG.04/MEM.M/2024 sebagai jawaban atas surat Kepala SKK Migas Nomor: SRT-0318/SKKIA0000/2024/S1 perihal Rekomendasi POD North Hub Development Project Selat Makassar Wilayah Kerja North Ganal, Wilayah Kerja Ganal, dan Wilayah Kerja Rapak.
1. Rencana pengembangan di tiga wilayah kerja
Rencana pengembangan lapangan yang disetujui, yakni Lapangan Geng North dengan Wilayah Kerja North Ganal.
Sedangkan Lapangan Gehem, terdapat dua wilayah kerja yang disetujui rencana pengembangannya. Dua wilayah kerja itu, yakni di Wilayah Kerja Ganal, dan Wilayah Kerja Rapak.
2. Bakal ada investasi raksasa masuk Indonesia
Hudi mengungkapkan, dengan persetujuan POD, akan ada investasi raksasa yang masuk ke Indonesia. Diperkirakan biaya investasi (di luar sunk cost) sebesar 11,847 miliar dolar AS, dan biaya operasi (termasuk biaya ASR, PPN, dan PBB) sebesar 5,643 miliar dolar AS.
Dengan demikian, total investasi yang akan masuk sebesar 17,49 miliar dolar AS atau setara Rp280 triliun. Sementara untuk total sunk cost WK North Ganal dan WK Rapak ditetapkan sebesar 859 juta dolar AS.
"Investasi Rp280 triliun sangat besar karena 2,5 kali lebih besar daripada investasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang sekitar Rp112 triliun," ujarnya.
3. Potensi pendapatan
Hudi menjelaskan, potensi pendapatan secara keseluruhan dari pengembangan lapangan migas tersebut diperkirakan mencapai 39,457 miliar dolar AS atau setara Rp631 triliun.
Dari pendapatan tersebut, alokasi pemerintah sebesar 12,993 miliar dolar AS atau setara Rp208 triliun. Jumlah ini sekitar 31,5 persen dari pendapatan keseluruhan.
Sedangkan bagian kontraktor 8,128 miliar dolar AS atau sekitar 19,7 persen dari pendapatan keseluruhan, dan biaya cost recovery sebesar 18,336 miliar dolar AS atau sekitar 44,4 persen dari pendapatan keseluruhan.
"Sesuai persetujuan dalam POD tersebut, minimal nantinya penerimaan negara sekitar Rp208 triliun. SKK Migas akan melakukan pengawasan dan kontrol semaksimal mungkin agar cost recovery bisa lebih diefisienkan, agar penerimaan negara dapat didorong lebih besar lagi," tutur Hudi.