Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Perusahaan tambang minta alokasi nikel hingga 40% dari produksi nasional, kritik dari Menteri ESDM terhadap permintaan sebesar 50-60 juta ton.
  • Indonesia menyumbang 42% dari total cadangan nikel dunia, data Badan Geologi Amerika merevisi angka tersebut dari 25% menjadi 42% pada Maret-April 2024.
  • Kementerian ESDM mencatat Indonesia memiliki potensi sumber daya nikel yang sangat besar, dengan cadangan sebesar 5 miliar ton dan kebutuhan smelter sebanyak 220 juta ton.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkap adanya perusahaan tambang yang mengajukan permintaan alokasi nikel hingga 40 persen dari total produksi nasional.

"Nikel ada satu perusahaan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) minta sampai 30 sampai 40 persen dari total RKAB," kata Bahlil dalam Minerba Expo 2024 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024).

1. Pemerintah dorong pemerataan produksi nikel

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)

Bahlil menyampaikan produksi nikel nasional saat ini diperkirakan mencapai 150 juta ton. Oleh karenanya, dia mengkritik satu perusahaan yang mengajukan permintaan alokasi hingga 50-60 juta ton.

"Ini berarti kan gak bijak dong ya. Jadi harus ada pemerataan, harus ada pemerataan supaya apa? ada kontribusi bersama," jelas mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.

2. Indonesia kuasai 42 persen cadangan nikel dunia

Tambang nikel dan kobalt (Dok: NYTimes)

Dia mengungkapkan berdasarkan data Badan Geologi Amerika Serikat, cadangan nikel Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada 2022-2023, Indonesia menyumbang 25 persen dari total cadangan nikel dunia.

Namun, pada Maret-April 2024, Badan Geologi Amerika merevisi angka tersebut menjadi 42 persen. Hal itu menggambarkan Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel yang luar biasa besar di dunia.

"Total cadangan nikel dunia yang ada di Indonesia itu 42 persen. Jadi memang, ini adalah sebagai bentuk cadangan kita yang luar biasa sekali," paparnya.

3. Indonesia simpan potensi nikel mencapai 17 miliar ton

Tambang nikel Hillcon (dok. Hillcon)

Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat Indonesia memiliki potensi sumber daya nikel yang sangat besar, mencapai 17 miliar ton dengan cadangan sebesar 5 miliar ton.

"Sekarang ini RKAB produksi (nikel) untuk tahun 2024 itu kurang lebih 240 juta, sedangkan tahun lalu kebutuhan smelter itu 220 juta ton," ungkap Menteri ESDM (2019-2024), Arifin Tasrif pada Temu Media di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Editorial Team