Pelaku UMKM Kian Adaptif, Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit

Segmen mikro alami perbaikan kondisi bisnis

Jakarta, IDN Times - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Supari, mengatakan bahwa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya segmen mikro mengalami perbaikan kondisi bisnis yang pesat sepanjang 2021.Ia menilai, pelaku usaha mikro sudah tidak ragu lagi untuk menarik kredit sebagai upaya meningkatkan ekspansi usaha.

Kebangkitan bisnis itu pun menjadi pemantik utama pertumbuhan kredit segmen mikro di BRI. Bank penyalur kredit mikro terbesar di Indonesia ini berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit segmen mikro double digit pada 2021.

Supari juga mengatakan, kemampuan adaptasi bisnis serta ketangguhan dalam menyikapi pandemik COVID-19 merupakan faktor penting bagi pelaku usaha mikro untuk mampu bertahan dan bertumbuh. Selain itu, stimulus yang dikucurkan pemerintah juga turut mengakselerasi pemulihan bisnis segmen mikro.

1. Melanjutkan ekspansi kredit

Pelaku UMKM Kian Adaptif, Kredit Mikro BRI Tumbuh Double DigitBRI terus menyalurkan kredit mikro yang terdiri atas KUR, Kupedes, dan Briguna Mikro. (Dok. BRI)

Lebih lanjut Supari menambahkan, sebagai bank yang fokus di segmen UMKM, BRI terus berupaya memacu pemulihan bisnis segmen mikro dengan melanjutkan ekspansi kredit. Di sisi lain, riset Indeks Bisnis UMKM BRI juga menunjukkan bahwa kepercayaan pelaku usaha terhadap upaya pemerintah dalam menangani COVID-19 semakin tinggi.

“Hal ini mendorong optimisme pelaku usaha sehingga kondisi ekonominya semakin tangguh. Hal itu berimbas sangat positif yang mendorong pertumbuhan kredit mikro BRI pada 2021 dengan berhasil tumbuh double digit,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Diketahui sepanjang tahun lalu, BRI secara bank only menyalurkan kredit di segmen mikro sebesar Rp351,4 triliun atau tumbuh 13 persen year on year (yoy). Segmen mikro pun lantas menjadi sumber pertumbuhan bisnis utama BRI karena menguasai 42,06 persen terhadap total portofolio kredit BRI yang sebesar Rp943,70 triliun pada 2021.

Baca Juga: Tahun 2022, BRI Gelontorkan Rp3 Triliun untuk Membantu UMKM di Medan

2. Terapkan strategi "Business Follow Stimulus"

Pelaku UMKM Kian Adaptif, Kredit Mikro BRI Tumbuh Double DigitPelaku UMKM. (Dok. BRI)

Sementara itu secara konsolidasian, penyaluran kredit mikro BRI pada 2021 mencapai Rp483,89 triliun. Kredit mikro secara konsolidasian itu berkontribusi sekitar 46,4 persen terhadap total portofolio kredit BRI Group yang menembus Rp1.042,87 triliun.

“Pada 2020 dan 2021, BRI menerapkan strategi ‘Business Follow Stimulus’. Hal ini menghasilkan pertumbuhan dua digit dari kredit mikro. Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada 2022, kami optimis akan kembali mendorong permintaan kredit sehingga tahun ini diproyeksikan pertumbuhan bisnis akan lebih baik,” kata Supari.

Tidak hanya itu, BRI juga terus memperluas jangkauannya dalam mengucurkan kredit segmen mikro. Hal ini tercermin dari jumlah nasabah pinjaman segmen mikro BRI yang melonjak 13,5 persen yoy dari 11,7 juta pada 2020, menjadi 13,3 juta pada 2021.

3. Semakin kuat berkat Holding BUMN UMi

Pelaku UMKM Kian Adaptif, Kredit Mikro BRI Tumbuh Double DigitSalah satu sentra layanan ultra mikro milik BRI. (Dok. BRI)

Supari pun menilai, upaya BRI dalam menjaring segmen mikro semakin kuat berkat peran perseroan yang memimpin Holding BUMN Ultra Mikro. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kini terkonsolidasi bersama BRI sebagai induk untuk mengembangkan potensi di segmen ultra mikro dan mikro.

Secara konsolidasian, jumlah nasabah kredit mikro di BRI Group pada tahun lalu telah menyentuh 31,1 juta. Lebih rinci, BRI mendapat tambahan 6,6 juta nasabah dari Pegadaian dan 11,2 juta nasabah dari PNM.

“Untuk jumlah nasabah yang bank saja ada kenaikan yang tinggi, double digit juga. Ini menunjukkan, pelaku usaha sudah semakin percaya diri untuk menambah modal dan memutar usahanya. Kami berharap optimisme tersebut terjaga dan terus meningkat tahun ini,” tutur Supari.

4. BRI menjadi emiten dengan nilai rights issue terbesar di Asia Tenggara

Pelaku UMKM Kian Adaptif, Kredit Mikro BRI Tumbuh Double DigitLanskap gedung BRI. (Dok. BRI)

Langkah BRI dalam proses pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro ini pun dinilai menjadi salah satu momentum bersejarah bagi perseroan. Analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dan Rizkia Darmawan dalam risetnya membeberkan, keberhasilan aksi korporasi rights issue senilai Rp96 triliun itu menjadi bukti bahwa investor masih memupuk kepercayaan yang tinggi atas pertumbuhan bisnis BRI.

Dalam riset yang sama, Hariyanto dan Rizkia juga menyebut bahwa aksi korporasi itu ditopang oleh persiapan yang matang dari perseroan. Hasilnya, BRI sukses menjadi emiten dengan nilai rights issue terbesar di Asia Tenggara, peringkat ke-3 di Asia, dan peringkat ke-7 di dunia.

“Kami percaya kolaborasi dan konsolidasi bisnis mempercepat pertumbuhan. Kemajuan positif BBRI pun akan berlanjut di tahun ini,” tulis para analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam hasil risetnya.

5. BRI selalu menjadi bank penyalur KUR terbesar

Pelaku UMKM Kian Adaptif, Kredit Mikro BRI Tumbuh Double DigitTenaga pemasar mikro/Mantri BRI. (Dok. BRI)

Langkah BRI dalam menerapkan strategi “Bisnis yang Mengikuti Stimulus” pun dinilai analis sudah tepat. Pasalnya, pertumbuhan kredit mikro BRI ditopang pula oleh stimulus pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sebagai informasi, BRI selalu menjadi bank penyalur KUR terbesar karena dinilai punya jangkauan luas dan fokus pada sektor UMKM. Pada 2022, BRI mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp260 triliun atau setara 70 persen dari total dana KUR sebesar Rp373,17 triliun.

“Dan pertumbuhan kredit mikro BRI akan kembali meningkat tahun ini karena kuota KUR yang diperoleh lebih tinggi menjadi Rp260 triliun pada 2022, atau naik 33,4 persen secara year on year”, ujar Hariyanto dan Rizkia dalam risetnya. (WEB)

Baca Juga: Bos BRI: Selamatkan UMKM, Selamatkan Ekonomi Indonesia

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya