Jakarta, IDN Times – Bank Dunia prihatin dengan situasi yang saat ini terjadi di Myanmar. Mereka menilai pengambilalihan kekuasaan oleh militer berisiko menciptakan kemunduran besar bagi transisi negara dan prospek pembangunannya.
“Kami prihatin tentang keselamatan dan keamanan orang-orang di Myanmar, termasuk staf dan mitra kami, dan terganggu oleh penutupan saluran komunikasi baik di dalam Myanmar maupun dengan dunia luar,” kata Bank Dunia dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin malam seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (2/2/2021).
Bank Dunia mengatakan telah menjadi mitra yang berkomitmen dalam mendukung transisi Myanmar menuju demokrasi selama dekade terakhir, serta upayanya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang luas dan peningkatan inklusi sosial.
“Kami tetap berkomitmen untuk tujuan ini. Pikiran kami bersama rakyat Myanmar,” kata bank dalam pernyataannya.