Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Uni Eropa (unsplash.com/christianlue)
bendera Uni Eropa (unsplash.com/christianlue)

Intinya sih...

  • Pertumbuhan ekonomi Jerman akan merosot tanpa pekerja migran.

  • Ekonomi Spanyol melesat pada 2024 berkat peran pekerja migran.

  • EPP akui masalah kurangnya produktivitas di UE.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde mengatakan bahwa ekonomi Uni Eropa (UE) berhasil tumbuh setelah pandemik COVID-19 berkat pekerja migran pada Minggu (24/8/2025). 

“Meskipun pekerja migran hanya 9 persen dari total pekerja pada 2022, mereka berkontribusi pada setengah pertumbuhan ekonomi Eropa dalam 3 tahun terakhir. Tanpa kontribusinya, pasar tenaga kerja akan sangat ketat dan produksi menurun,” ungkapnya. 

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara anggota UE sudah melakukan sejumlah pengetatan di perbatasan imbas maraknya imigran ilegal yang masuk ke wilayahnya. 

1. Sebut pertumbuhan ekonomi Jerman akan merosot tanpa pekerja migran

Bendera Jerman. (unsplash.com/samuel_hagger)

Lagarde memberikan contoh bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman akan lebih rendah 6 persen dibanding hari ini tanpa adanya pekerja migran. Sementara penyerapan tenaga kerja di UE berhasil mencapai lebih dari 4 persen sejak 2021. 

Kepala ECB itu menyampaikan bahwa migrasi telah berperan besar dalam mengatasi masalah penurunan kelahiran dan semakin tingginya pengurangan jam kerja. Dengan ini, perusahaan mampu mendongkrak produksi dan menekan tekanan inflasi. 

“Migrasi pada prinsipnya memerankan sebuah peran krusial dalam melonggarkan kekurangan tenaga kerja imbas penuaan populasi. Namun, ekonomi politik akan terus meningkatkan pembatasan masuknya imigran,” terangnya, dikutip dari Politico.

2. Ekonomi Spanyol melesat pada 2024 berkat peran pekerja migran

Bendera Spanyol. (unsplash.com/harlynkingm)

OECD mengungkapkan bahwa Spanyol diproyeksikan memiliki pertumbuhan ekonomi hingga 3 persen pada 2024. Angka ini mengalahkan sejumlah negara UE lainnya yang rata-rata hanya tumbuh 0,8 persen. 

Sementara pertumbuhan penduduk Spanyol yang mencapai 1,1 juta orang dalam 3 tahun terakhir didorong oleh masuknya imigran. Sebab pemerintah, pemilik bisnis, dan ekonom sepakat untuk memperbolehkan masuknya pekerja migran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dilansir Africa News

Bank of Spain menyebut bahwa 85 persen atau 433 ribu orang yang mendapat pekerjaan pada tahun lalu adalah warga asing. Sebesar 70 persen warga asing dalam usia kerja di Spanyol telah bekerja. 

Dalam beberapa tahun terakhir, imigran yang banyak masuk ke Spanyol berasal dari Amerika Latin. Dalam sensus terbaru, lebih dari 4 juta imigran asal Amerika Latin menetap di Spanyol. 

3. EPP akui masalah kurangnya produktivitas di UE

Pada Januari, Partai Rakyat Eropa (EPP) mengatakan bahwa industri Eropa kurang kompetitif yang menyebabkan pertumbuhan PDB di Eropa kurang dibandingkan kawasan lainnya. 

“Alasan utama situasi memburuk adalah kurangnya produktivitas di UE yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan pendapatan dan lemahnya permintaan domestik di Eropa. Agresi Rusia di Ukraina dan naiknya harga energi memperburuk ekonomi di Eropa,” tandasnya, dikutip dari Euronews

EPP menyerukan simplifikasi hukum yang sudah ada saat ini dan memotong sejumlah aturan yang tidak perlu, serta menerapkan regulasi “satu pintu, dua hasil” yang mudah dan cepat. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team