Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS dan Uni Eropa Sepakat Turunkan Tarif Perdagangan

Pada 26–27 Juli 2025, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kiri) berkunjung ke Skotlandia atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), guna membicarakan kerja sama perdagangan transatlantik. ( Fred Guerdin / European Union, 2025 / EC - Audiovisual Service, File ini dilisensikan di bawah lisensi Creative CommonsAttribution 4.0 International, via Wikimedia Commons)
Pada 26–27 Juli 2025, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kiri) berkunjung ke Skotlandia atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), guna membicarakan kerja sama perdagangan transatlantik. ( Fred Guerdin / European Union, 2025 / EC - Audiovisual Service, File ini dilisensikan di bawah lisensi Creative CommonsAttribution 4.0 International, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • AS dan UE sepakat turunkan tarif perdagangan.
  • AS terapkan tarif baru, UE janji hapus bea impor.
  • UE siap beli energi dan chip dari AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) resmi merampungkan kesepakatan perdagangan pada Kamis (21/8/2025), setelah melewati negosiasi panjang. Kesepakatan itu diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, bersama Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada 27 Juli 2025 di Turnberry, Skotlandia.

Dokumen setebal tiga setengah halaman tersebut berfokus pada penurunan tarif dan perluasan akses pasar, dengan kemungkinan diperluas lagi di masa depan. Kesepakatan ini dipandang sebagai mekanisme untuk memastikan kedua belah pihak menepati janji yang dibuat pada Juli.

“Kami mencoba mengurutkan langkah dengan Uni Eropa untuk memastikan bahwa mereka merasa cukup tertekan untuk mendapatkan mandat yang diperlukan untuk memulai proses legislatif guna mengurangi tarif mereka, seperti yang telah mereka janjikan,” kata seorang pejabat senior AS, yang tak disebutkan namanya, dikutip dari New York Post.

Ia menambahkan bahwa kedua belah pihak harus berada dalam jalur yang sama agar tindakan bisa dilakukan secara serentak.

1. AS terapkan tarif baru, UE janji hapus bea impor

ilustrasi tarif (pexels.com/Markus Winkler)
ilustrasi tarif (pexels.com/Markus Winkler)

Mulai 1 September 2025, AS akan memberlakukan tarif 15 persen untuk sebagian besar produk impor dari UE. Kebijakan itu meliputi mobil, obat-obatan, semikonduktor, hingga kayu, sementara UE berjanji menghapus tarif barang industri asal AS serta memberi akses pasar lebih luas bagi produk perikanan dan pertanian.

Selain itu, AS sepakat menurunkan tarif 27,5 persen untuk mobil dan suku cadang Eropa setelah UE mengajukan rancangan undang-undang untuk menurunkan tarif atas barang AS. Jika legislasi itu diajukan, keringanan tarif akan berlaku mulai awal bulan berjalan, bahkan bisa berlaku surut sejak 1 Agustus 2025. Kepala perdagangan UE, Maros Sefcovic, menyebut Komisi Eropa punya niat tegas untuk menyelesaikan langkah itu sebelum akhir Agustus.

Seorang pejabat senior AS menambahkan penjelasan mengenai hal ini.

“Begitu mereka dapat mengajukan legislasi tersebut – dan saya tidak bermaksud mengesahkannya dan menerapkannya sepenuhnya, tetapi benar-benar mengajukannya – maka kami akan berada dalam posisi untuk memberikan keringanan tersebut. Dan saya akan mengatakan bahwa kedua belah pihak sangat tertarik untuk bergerak cepat,” ucapnya, dikutip dari CNA.

Ia juga menyebut produsen mobil Eropa bisa menikmati keringanan tarif dalam beberapa minggu, harapannya.

AS pun menyetujui penerapan tarif Most Favored Nation (MFN) yang lebih rendah untuk pesawat, suku cadang pesawat, obat generik, bahan kimia, dan gabus mulai 1 September 2025. Namun, produk minuman beralkohol seperti anggur tidak termasuk dalam daftar pengecualian.

“Jadi pintu-pintu ini tidak ditutup selamanya,” ujar Sefcovic, meski ia mengakui bahwa pengecualian untuk minuman beralkohol akan sulit didapatkan.

2. UE siap beli energi dan chip dari AS

ilustrasi industri minyak (pexels.com/Jędrzej Koralewski)
ilustrasi industri minyak (pexels.com/Jędrzej Koralewski)

Kesepakatan perdagangan ini juga mencakup investasi energi dan teknologi dalam jumlah besar. UE berkomitmen membeli gas alam cair (LNG), minyak, serta produk energi nuklir asal AS senilai 750 miliar dolar AS (setara Rp12,2 kuadriliun), ditambah 40 miliar dolar AS (setara Rp651 triliun) untuk chip kecerdasan buatan (AI) buatan Amerika. Selain itu, perusahaan-perusahaan Eropa berencana menanamkan 600 miliar dolar AS (setara Rp9,7 kuadriliun) di sektor strategis AS hingga 2028.

Kedua pihak menyetujui aturan asal barang untuk memastikan manfaat kesepakatan ini hanya dirasakan oleh AS dan UE. Mereka juga sepakat menghapus hambatan perdagangan digital yang dinilai tidak adil, di mana UE berkomitmen tidak akan menarik biaya penggunaan jaringan. Pada saat yang sama, AS dan UE akan bekerja sama melindungi pasar baja dan aluminium dari kelebihan pasokan sambil menjaga rantai distribusi melalui kuota tarif.

3. Irlandia sambut baik kejelasan tarif dan cari pasar baru

Bendera Irlandia (pexels.com/Mathias Reding)
Bendera Irlandia (pexels.com/Mathias Reding)

Dilansir dari RTE, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Irlandia, Simon Harris, menyebut kesepakatan ini memberi kepastian penting bagi eksportir Irlandia. Ia menekankan tarif tunggal 15 persen akan melindungi produk Irlandia, khususnya obat-obatan dan semikonduktor, dari ancaman tarif lebih tinggi akibat investigasi Section 232 AS. Ia juga menyoroti pengecualian nol untuk nol bagi pesawat terbang dan suku cadangnya, meski masih ada ketentuan lanjutan untuk obat generik serta bahan kimia tertentu.

Harris menegaskan pentingnya diversifikasi pasar untuk ekonomi Irlandia.

“Pada hari Senin, kami akan menerbitkan Rencana Aksi Diversifikasi Pasar baru Irlandia,” katanya, merujuk pada upaya membuka akses baru bagi bisnis Irlandia.

“Pernyataan Bersama ini memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan bahwa kesepakatan ini mencakup tarif tunggal yang mencakup semua sebesar 15 persen untuk barang-barang Uni Eropa. Pentingnya, Pernyataan Bersama ini membuka peluang untuk negosiasi pengurangan tarif lebih lanjut di masa depan untuk produk-produk yang memiliki kepentingan strategis bersama,” tambahnya.

Menurut Harris, kesepakatan ini juga menjadi peluang Irlandia dan UE untuk meningkatkan daya saing dalam menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us