Faisal menjelaskan, bansos dengan uang tunai dinilai lebih tepat sasaran karena beberapa hal. Pertama, kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda. Beras dan gula tidak cocok untuk penderita diabetes. Keluarga yang memiliki bayi atau anak balita bisa membeli susu jika diberikan uang tunai.
"Penerima lainnya lebih leluasa memilih barang yang hendak dibelinya sesuai kebutuhan. Keleluasaan memilih sirna karena isi paket sembako sama untuk seluruh penerima bantuan," ucapnya.
Kedua, uang tunai juga bisa dibelanjakan di warung tetangga atau di pasar rakyat/ tradisional. Hal ini bakal semakin mendorong pertukaran ekonomi dan membantu pelaku usaha mikro maupun ultramikro.
Ketiga, pengadaan sembako yang terpusat membutuhkan ongkos tambahan seperti untuk transportasi, pengemasan, petugas yang terlibat, serta beragam biaya administrasi dan pelaporan. Hal itu berimbas pada berkurangnya hak penerima bantuan.
"Semoga pemerintah segera mengoreksi mekanisme pemberian bantuan," imbuh dia.