Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengungkapkan alasan stimulus pangan dan diskon tarif listrik hanya diberikan selama dua bulan, yakni periode Januari-Februari untuk menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan, kuartal I merupakan periode kritikal bagi pemerintah karena biasanya inflasi cenderung lebih tinggi usai momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Inflasi diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada Januari akibat adanya lonjakan permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta menjelang Lebaran," kata dia di Jakarta, Selasa (17/12/2024).