PLTS Cirata jadi PLTS terbesar di ASEAN (IDN Times/Fauzan, Reynaldy Wiranata, Gilang Pandutanaya)
Keyakinan Jokowi tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab, Indonesia tengah fokus pada hilirisasi sejumlah komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.
Sejalan dengan itu, menurutnya, Indonesia juga sedang fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi demi mencapai misi sebagai bagian penting rantai pasok dunia.
"Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau," kata Jokowi.
Terkait hal tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa potensi energi terbarukan di Indonesia cukup besar, yakni mencapai 3.600 gigawatt (GW). Adapun rinciannya, 3.200 GW dari tenaga surya dan 4.400 sungai untuk energi hidro.
Di sisi lain, Indonesia saat ini juga sedang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) yang konsepnya 60 persen hutan dan menjadikannya sebagai calon kota netral karbon pertama di Indonesia.
Kepada para investor China Jokowi mengatakan, infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan bakal rampung tahun depan. Sementara itu, hingga awal November tahun ini terdapat 21 investor baik dalam maupun luar negeri yang sudah dan segera melakukan groundbreaking dengan total investasi 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS)